Liputan6.com, Jakarta - Sembilan wanita yang berprofesi sebagai petani di Pegunungan Karst, Kendeng, Jawa Tengah, melakukan aksi ekstrem. Mereka memasung kakinya dengan semen.
Aksi itu sudah dilakukan sejak Selasa 12 April 2016. Pemasungan dilakukan di depan Istana Negara.
Meski kakinya terbalut dengan semen, sembilan wanita tersebut tidak merasakan sakit.
"Itu enggak merasakan sakit, cuma keluhannya pegel-pegel saja. Kita aja ketekuk 5 menit, juga sakit. Gimana mereka kan," ujar salah satu perwakilan petani Kendeng, Joko Prianto, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Baca Juga
Kini, sembilan wanita itu tinggal di LBH Jakarta. Untuk makan dan minum pun dilakukan di tempat yang sama.
"Ini mereka kan ada di LBH Jakarta. Makan dan minum, di sini mereka semua. Namanya mau aksi kan, apalagi waktunya belum tahu sampai kapan. Intinya sampai ketemu Presiden Jokowi," tutur Joko.
Sembilan petani perempuan itu nekat melakukan aksi tersebut untuk menolak pendirian pabrik semen di Pegunungan Karst. "Hal ini akan menghilangkan ladang pertanian mereka. Terlebih lagi, daerah itu merupakan daerah resapan air," tutur Joko.
Diharapkan dengan kehadiran sembilan wanita yang kakinya dicor menggunakan semen itu, bisa membuka mata Jokowi, untuk segera menyelesaikan konflik.
"Tuntutannya agar Presiden bisa menyelesaikan masalah di Kendeng ini, yang terancam karena akan didirikan pabrik semen. Kita tak mau ada pabrik semen. Dan ini sesuai Nawa Cita, yang di mana mendukung pertanian," kata Joko.