Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 12 jam. Dia diperiksa terkait penyelidikan dugaan korupsi pembelian lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras.
Usai diperiksa, Ahok menyatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyembunyikan data kebenaran mengenai audit RS Sumber Waras. Berita tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Rabu (13/4/2016).
Penyataaan Ahok yang menyatakan BPK meminta Pemprov DKI Jakarta membatalkan pembelian lahan RS Sumber Waras juga menarik pembaca.
Berikut berita populer dan terpopuler selengkapnya, yang terangkum dalam Top 3 News:
1. 12 Jam Diperiksa KPK, Ahok Sebut BPK Sembunyikan Data
Baca Juga
Setelah diperiksa selama 12 jam, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak banyak yang disampaikan Ahok kepada wartawan yang sudah menunggu dirinya.
Saat menuruni tangga Gedung KPK, sekitar pukul 21.30 WIB, Ahok yang ditanya wartawan sedikit menyebutkan seputar pertanyaan yang diajukan penyidik KPK.
"Saya bilang tadi BPK menyembunyikan data kebenaran. BPK meminta kita melakukan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan. Suruh membatalkan transaksi pembelian tanah Sumber Waras," kata Ahok, Selasa (12/4/2016) malam.
Selengkapnya
2. Ahok: BPK Minta Batalkan Pembelian Lahan RS Sumber Waras
Advertisement
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kelar diperiksa KPK. Ahok diperiksa terkait penyelidikan dugaan korupsi pembelian lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras.
Ahok menyatakan, BPK sempat meminta untuk membatalkan transaksi pembelian lahan. Namun hal tersebut tak bisa dilakukan. Ahok menjelaskan penolakan pembatalan tersebut didasari alasan yang tepat. Sebab, jika pembatalan itu dilakukan, maka negara akan mengalami kerugian.
Selengkapnya
3. Sumber Waras, Dedikasi Ahok untuk Pasien Kanker Berujung di KPK
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diperiksa KPK mengenai pembelian lahan milik RS Sumber Waras. Niat Ahok membangun rumah sakit khusus kanker ini malah berujung petaka.
Sebab KPK kini menelisik adanya dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada Mei 2014, Ahok yang saat itu masih menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur menyatakan niatnya untuk membuat rumah sakit khusus penderita kanker dan jantung. Pembuatan rumah sakit itu karena RS Kanker Dharmais dan RS Harapan Kita keteteran melayani pasien.
Saat itulah, Ahok berniat membeli RS Sumber Waras dan mempersiapkan anggaran Rp 1,5 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014.
Selengkapnya