Sukses

Tanpa 3 in 1, Kemacetan di Semanggi Melonjak 65 Persen

Kenaikan kemacetan ini terungkap pada rapat evaluasi uji coba penghapusan 3 in 1 antara Dinas Perhubungan DKI dan Polda Metro Jaya.

Liputan6.com, Jakarta - Penghapusan 3 in 1 masih menunggu kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya. Namun, selama uji coba penghapusan 3 in 1 yang berlangsung mulai Selasa 5 April 2016, kemacetan di Ibu Kota bertambah hingga 24,35 persen.

Kemacetan tertinggi terjadi di Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

"Tingkat kemacetan sangat tinggi di kawasan Semanggi dan Sudirman arah Senayan hingga 65 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah dalam konferensi pers di kantor Dinas Perhubungan DKI, Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Menurut dia, sejumlah usaha telah dilakukan Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan merekayasa lalu lintas.

"Sudah direkayasa di ruas itu, tidak berhasil," kata Andri.

DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menguji coba penghapusan 3 in 1. Sistem ini merupakan upaya Gubernur Sutiyoso untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Namun, beberapa waktu lalu, terungkap ada balita yang dieksploitasi menjadi joki 3 in 1.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lalu memutuskan untuk menguji coba penghapusan 3 in 1. Uji coba dimulai 5 April 2016.

Pada pelaksanaannya, warga mengeluhkan kemacetan yang lebih padat daripada saat 3 in 1 diberlakukan.