Sukses

VIDEO: Ahok Pertanyakan Nama Ketua BPK di Panama Papers

Harry Azhar Aziz disebut memiliki perusahaan Sheng Yue International Limited di negara Panama dan tidak dilaporkan dalam LHKPN.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat membuat petisi menuntut Ketua BPK Harry Azhar Azis mundur di situs change.org. Harry dinilai tidak transparan karena tidak melaporkan perusahaan miliknya di Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Soal nama Harry yang tercantum dalam Panama Papers juga dipertanyakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (14/4/2016), petisi untuk menuntut Ketua BPK mundur di situs www.change.org dari jabatannya, sampai pukul 10.00 WIB sudah ditandatangani oleh 17.496 ribu orang.

Ketua BPK dinilai tidak transparan setelah namanya disebut dalam Panama Papers. Harry disebut memiliki perusahaan Sheng Yue International Limited di negara Panama dan tidak dilaporkan dalam LHKPN.

Ahok juga meminta agar para pejabat BPK menjelaskan asal harta benda mereka.

Ketua BPK mengakui kalau memiliki perusahaan yang dibuat atas permintaan anaknya, namun tidak ada transaksi di perusahaan tersebut. Mantan politisi Partai Golkar ini juga mengakui tidak melaporkan perusahaan tersebut dalam LHKPN.

Perseteruan Ahok dengan BPK berawal dari temuan investigatif BPK atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta tahun 2014. Menurut BPK, terdapat kerugian negara sebesar Rp 191 miliar saat Pemprov DKI membeli Rumah Sakit Sumber Waras.

Sementara Ahok berpendapat tidak ada kerugian negara, sebab BPK menghitung berdasarkan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tahun 2013, padahal RS Sumber Waras dibeli dengan NJOP tahun 2014 yang sudah naik.