Sukses

Swasembada Pertanian Jati Diri Bangsa Indonesia

Ketersediaan pangan yang dapat diakses oleh setiap rumah tangga dengan harga terjangkau sangat penting bagi terciptanya ketahanan pangan

Liputan6.com, Jakarta Kedaulatan pangan memegang peranan penting dalam perekonomian negara berkembang maupun negara maju. Ketersediaan pangan yang dapat diakses oleh setiap rumah tangga dengan harga yang terjangkau sangat penting bagi terciptanya ketahanan pangan sebuah negara, pengentasan kemiskinan, serta pembangunan ekonomi.

Sehingga kedaulatan pangan bisa menjadi institusi negara, karena hal itulah yang paling berharga dibandingkan dengan yang lain. Tersedianya kebutuhan pangan akan membawa kita bersama mendapatkan banyak hal dan sebagai penolong yang lebih baik dari pada yang lain.

Berikut petikan wawancara dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, seputar pembangunan dan pengembangan pangan di kawasan transmigrasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/4).

Apa filosofi pembangunan transmigrasi terkait dengan kedaulatan pengan nasional?

Transmigrasi sudah dimulai pada masa kolonial Belanda, tentu mempunyai tujuan yang sesuai masa dan penguasanya saat itu. Ketika Indonesia merdeka, transmigrasi pun berubah filosofmya, para founding father menaruh harapan besar terhadap transmigrasi untuk mewujudkan Trisaksi, yaitu berdaulat di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian di bidang budaya.

Program transmigrasi berada dalam lingkup berdaulat di bidang ekonomi, artinya pembangunannya tidak hanya menjadi solusi percepatan pembangunan di daerah, tetapi mempunyai tujuan mulia agar bangsa kita bisa berdaulat secara pangan dan bisa berswasembada untuk beragam produk pertanian.

Seberapa strategiskah kedaulatan pangan dalam bingkai NKRI?

Pertanian adalah merupakan jati diri bangsa kita. Suatu kewajiban bagi kita untuk mempertahankan di masa sekarang dan mendatang. Dengan tersedianya pangan yang cukup menjadikan bangsa kita aman dan tentram dalam bingkai NKRI. Namun sebaliknya, bila kelaparan, kemiskinan, dan pengangguran tidak diatasi tentu hal itu mengancam keutuhan NKRI dan bisa menimbulkan gangguan keamanan dan masalah sosial lainnya.

Fakta menujukkan, bahwa dari waktu ke waktu kebutuhan pangan untuk penduduk dunia terus meningkat sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk. Di lain pihak, kapasitas memproduksi pangan mengalami perlambatan disebabkan faktor-faktor bersifat global, antara lain perubahan iklim dan degradasi lahan.

Lalu solusi apa untuk penyedian kebutuhan pangan melalui pertanian itu?

Mendes PDTT, Marwan Jafar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sangat jelas. Peran transmigrasi bisa menjawab persoalan kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan pangan. Sebab, bila tidak diantisipasi, kesenjangan ini dapat memunculkan kerawanan pangan hingga gejolak sosial. Kegiatan transmigrasi juga memastikan lahan-lahan yang belum digarap tidak beralih fungsi menjadi lahan yang tidak produktif atau tidak memberikan peran terhadap kemajuan pertanian dalam negeri. Pada saat transmigrasi dilakukan, ikhtiar untuk melakukan perluasan areal pertanian tengah dilakukan. Ketika industri pertanian tersebut telah hidup, maka sudah dipastikan kegiatan ekonomi juga bergerak. Investor pun perlahan melirik lokasi-lokasi transmigrasi untuk disuntikkan permodalan dan juga membuka peluang kerja baru yang menyerap banyak orang untuk dikaryakan.

Apa pendapat Anda dengan pembangunan food estate?

Pembangunan food estate pada dasarnya untuk mendayagunakan sumber daya alam sesuai dengan program transmigrasi yang dapat mensinergikan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam satu proses produksi yang berkesinambungan.

Namun, yang terpenting dari konsep food estate itu tidak keluar dari tujuan dasarnya itu sebagai salah satu upaya penyediaan kebutuhan pangan nasional. Dengan program ketahanan dan kemandirian pangan dan menjadikan Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur tersebut sebagai salah satu potensi lumbung pangan nasional.

(Adv)