Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/4/2016). Di antara jajaran pimpinan, tampak Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto.
Kedatangan Setya Novanto cukup menarik perhatian lantaran kunjungannya merupakan yang pertama kali pasca memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham".
Jokowi juga sempat mengungkapkan amarahnya saat rekaman suara Setnov, pengusaha Riza Chalid, dan eks Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memperdengarkan ada yang mencatut nama Jokowi.
Namun, Setya enggan menggambarkan bagaimana reaksi Jokowi saat bertemu dengannya pasca-kasus itu. Bendahara partai Golkar ini hanya mengatakan, dia selalu menghormati Jokowi.
Baca Juga
"Saya dari dulu sampai sekarang selalu hormat dan selalu berikan dukungan kepada beliau (Jokowi)," ujar Setya Novanto di halaman Istana Merdeka.
Ia pun menegaskan, tidak ada masalah antara dia dan Jokowi. Bahkan, dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu, Setnov dan Jokowi terlihat sempat bersalaman dan berbincang hangat bersama para pimpinan DPR lainnya.
"Dari dulu saya lakukan yang terbaik, apa yang diinginkan pemerintah dan juga Presiden dan apa yang diprogramkan, yaitu untuk kesejahteraan rakyat. Itu yang tentu membuat saya selalu mendukung beliau," ujar Setnov.
Menurut Setya Novanto, pertemuan para pimpinan DPR dengan Jokowi untuk membahas beberapa hal. Salah satu yang paling didalami yaitu pembahasan mengenai rancangan Undang-Undang (RUU) Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty.
"Ada hal-hal yang penting bagi kepentingan negara RI. Karena tax amnesty ini, seperti disampaikan Pak Presiden sebagian untuk rencana penerimaan. Tapi ini juga tentu di dalam penerimaan ini beliau juga sampaikan situasi, keadaan neraca kita yang memang diperlukan," ucap dia.
Dalam pertemuan itu, menurut Setnov, Jokowi dan pimpinan DPR sepakat melanjutkan pembahasan RUU Tax Amnesty.
"Kita harapkan semuanya bisa berjalan, fraksi-fraksi dan juga pimpinan DPR tadi juga sudah sepakat bahwa masalah tax amnesty ini akan diproses dan dijalankan, karena memang betul-betul dibutuhkan," ucap Setya Novanto.