Liputan6.com, Jakarta - Isu adanya setoran wajib Rp 20 miliar bagi calon Ketua umum Partai Golkar muncul jelang Munaslub membuat heboh sejumlah kalangan.
Salah satu calon Ketua umum, Setya Novanto mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Namun demikian, Novanto tak menampik adanya sejumlah dana yang diberikan kepada anggota partai maupun kandidat Ketum jelang Munaslub.
"‎Waduh, kalau soal iuran saya belum pernah tahu ya. Tapi yang selama ini di Partai Golkar yang saya ketahui kita selalu gotong-royong untuk partisipasi bagi anggota-anggota yang memiliki kemampuan lebih," ujar Novanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/4/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Mantan Ketua DPR RI ini pun meyakini bahwa isu setoran wajib tidak benar. Ia yakin panitia Munaslub profesional dan mencegah terjadinya politik uang tersebut.
Advertisement
"‎Semua kita percayakan ke panitia Munas. Saya yakin panitia munas masih beri yang terbaik, tidak seperti yang diisukan," ucap Novanto.
Kandidat Ketua Umum Partai Golkar lainnya, Ade Komarudin enggan berkomentar mengenai isu setoran wajib tersebut. Menurut dia, isu tersebut hanya sebatas kabar miring yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. ‎
"Itu wacana, saya enggak mau komentarin wacana. Kalau saya tidak mau komentari wacana, jadi sesuatu yang masih wacana tak boleh saya komentari," kata Ade.
‎
Pria yang biasa disapa Akom itu optimistis sukses dalam Munaslub tersebut. Sebagai salah satu kandidat, Akom mengaku terus sosialisasi pencalonannya. ‎
"Kunjungan kan jalan terus, usaha jalan terus. Optimistis harus, tapi tergantung Allah," kata dia.