Liputan6.com, Jakarta - Dugaan praktik prostitusi di dua tempat spa dan relaksasi tubuh di ruko kawasan Jalan Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, ternyata tak banyak diketahui warga. Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi tersebut bahkan tak percaya ruko yang menawarkan jasa spa dan pijit itu juga menampung hasrat dari pelanggannya. Apalagi soal jasa gigolo.
"Saya enggak tahu ya. Ya kalau ada yang cowok (gigolo) juga enggak tau. Emang, tapi memang pegawainya saya lihat ada yang gemulai-gemulai gitu. Mungkin itu kali ya yang kerja begitunya," ucap salah satu warga di sekitar lokasi saat ditemui Liputan6.com, Jakarta, Jumat (15/4/2016) malam.
Baca Juga
Pria berusia 40 tahun itu juga menuturkan, ruko spa itu ada sekitar sembilan bulan lalu. Dia melanjutkan, kebanyakan pegawai di spa itu wanita dan berpakaian seksi atau minim. Ruko berlantai tiga itu diketahui beroperasi sekitar pukul 10.00 hingga 24.00 WIB atau dini hari.
"Belum ada setahunlah itu kayaknya (spa) itu. Baru sekitar 9 apa 10 bulan gitu. Enggak ngerti juga kalau nawarin begitu (jasa layanan sesama jenis)," ujar dia.
Sementara Yadi, warga lainnya, menyebutkan ia dan masyarakat sekitar kebanyakan tidak tahu-menahu apalagi ikut campur soal adanya praktik esek-esek di ruko itu. Namun, ia sudah lama menduga ada penawaran jasa 'khusus' di spa tersebut.
"Di Jakarta kan orangnya cuek ya. Jadi ya kita yah biarin aja. Namanya warga kan enggak berani ikut campur juga kan. Nanti dikira sok," tutur lelaki berusia 53 tahun tersebut.
Jajaran Polda Metro Jaya menggerebek lokasi spa dan terapi yang berderetan dengan kompleks rumah kantor atau rukan di Jalan Duren Tiga Raya, Pancoran, Jakarta Selatan. Diduga layanan spa di ruko itu hanya untuk menutupi bisnis yang sebenarnya, yaitu praktik prostitusi.
Kini tak ada aktivitas di lokasi itu. Segel garis polisi dan gembok melintang di depan pintu masuk. Namun di halaman parkir lokasi spa itu ada 3 sepeda motor. Diduga motor-motor itu milik beberapa pegawai yang ikut dibawa polisi saat penggerebekan.