Liputan6.com, Jakarta - TNI/Polri meyakini kelompok teroris Santoso sudah terkepung di pegunungan di barat daya Poso. Kekuatan mereka pun diduga telah melemah.
Tim TNI/Polri Operasi Tinombala, kelanjutan dari operasi Camar Maleo memiliki strategi untuk semakin melemahkan kekuatan kelompok itu. Apakah strategi mereka?
"Dengan cara memotong logistik seperti ini membuktikan mereka susah untuk bertahan hidup. Semoga mereka jera dan menyerahkan diri," ujar Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (16/4/2016).
Baca Juga
Menurut dia, untuk mengetahui efektivitas jurus itu, tim akan mengevaluasinya akhir bulan ini. "Kan habis operasi Tinombala, nanti dievaluasi," kata Badrodin.
Sebelumnya, Wakil Kapolda Sulawesi Tengah yang juga Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala, Komisaris Besar Leo Bona Lubis mengatakan kelompok Santoso melemah.
"Kekuatan mereka tidak besar, hanya 25 atau 32 orang maksimal," kata Leo saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (24/3/2016).
Jumlah tersebut termasuk dua orang warga negara asing dari Xinjiang, China. Menurut Leo, warga Xinjiang itu sebenarnya enam orang. Namun, empat lainnya tewas dalam baku tembak dengan aparat.