Sukses

Top 3: Tak Ada yang Bisa Sembunyi dari Kopassus

Kopassus ditugaskan hanya untuk berlatih untuk mengemban misi khusus. Tidak boleh gagal saat kembali tugas.

Liputan6.com, Jakarta - Saat merayakan hari jadinya ke-64, prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ditegaskan hanya bertugas untuk berlatih untuk mengemban misi khusus. Tak boleh gagal saat kembali tugas. Bahkan pasukan ini diibaratkan angin. Bisa dirasakan sejuknya, namun tidak tahu bentuknya seperti apa.

Kabar tersebut menjadi terpenting sepanjang Sabtu 16 April 20016. Informasi itu pun nangkring di urutan pertama dalam berita terpopuler.

Selain itu, berita lainnya yang menarik perhatian pembaca ialah soal Jokowi yang kaget adanya 4 WNI yang kembali disandera kelompok Abu Sayyaf. WNI tersebut disandera di perairan Filipina.

Lantas berita apa saja yang masuk dalam katagori terpopuler? Berikut ini ulasannya:

1. Panglima TNI: Tidak Ada Tempat Bersembunyi dari Kopassus

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memotong tumpeng pada acara Peringatan HUT ke-64 Kopassus di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. (Puspen TNI)

Panglima Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, tugas prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah berlatih untuk siap melaksanakan tugas-tugas khusus yang tidak boleh gagal. Kopassus itu ibaratnya angin, bisa dirasakan sejuknya, bisa dirasakan panasnya tetapi tidak tahu bentuknya seperti apa.

"Prajurit Kopassus seperti angin, tidak ada tempat bisa bersembunyi dari Kopassus selama masih ada angin," ujar Gatot dalam acara Peringatan HUT ke-64 Kopassus di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu 16 April 2016.

Selain itu, prajurit Kopassus bisa masuk dan keluar tanpa terlihat, makanya mereka hanya berlatih, berlatih dan berlatih, meski tak mengharapkan pujian atas prestasinya.

Selengkapnya baca di sini...

2. Jokowi Kaget 4 WNI Kembali Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Presiden RI Joko Widodo menjelaskan saat wawancara khusus dengan group SCTV di Istana Bogor, Sabtu (16/4). Jokowi membeberkan semua program kerja pemerintahannya dan menjelaskan sikap tegas pemerintah atas tindakan terorisme. (Liputan6.com/Angga Yunair)

Kelompok militan asal Filipina, Abu Sayyaf kembali menyandera empat warga negara Indonesia (WNI). Total saat ini WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf berjumlah 10 orang.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku terkejut dan prihatin atas terulangnya kejadian tersebut.

‎"Kita juga kaget kemarin ada (WNI) disandera lagi, bahkan ada yang terluka tertembak, tapi ada empat sebagian sudah diselamatkan di wilayah Malaysia," kata Jokowi saat berbincang dengan SCTV di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2016).

Pemerintah pun langsung bereaksi, dengan menggelar latihan perang serta pembebasan sandera dan peningkatan keamanan di wilayah perbatasan Kalimatan-Malaysia yang berdekatan dengan perairan Filipina.

Selengkapnya baca di sini...

3. Lulung: Soal Potong Kuping, Gue Kasih Waktu 2 Hari untuk Ahok

(Liputan 6 TV)

Setelah sebelumnya menyatakan siap potong kuping terkait kasus Sumber Waras, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menjawab respons dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang meragukan janjinya itu.

Lulung mengatakan, dirinya memberikan tenggat waktu satu pekan, terhitung sejak pernyataan janji memotong kuping jika Ahok berani menggugat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang disampaikan di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 14 April 2016.

"Sekarang gue klarifikasi. Gue kasih waktu 2 hari ke Ahok, jangan deh seminggu gue kasih waktunya. Nanti kalau kelamaan, dibilang enggak ada kejahatan (dalam pembelian lahan RS Sumber Waras), gue yang mati dong," kata Lulung dalam diskusi pro-kontra audit Sumber Waras di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016).

Selengkapnya baca di sini...

Video Terkini