Sukses

Ahok: Tak Ada Cerita Reklamasi Bikin Jakarta Tenggelam

Ahok menegaskan, proyek pembangunan pulau buatan di pantai utara Jakarta sebanyak 17 pulau ini tidak berhubungan dengan megaproyek tanggul.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik keputusan pemerintah pusat untuk mencari jalan keluar atas kemelut pembangunan proyek reklamasi Teluk Jakarta meskipun harus ada penghentian sementara atau moratorium.

Polemik pulau buatan ini diharapkan segera selesai atas inisiatif dari Kementerian Koordinator Kemaritiman.

"Kita semua sepakat reklamasi tidak ada yang salah, tidak ada cerita reklamasi bikin Jakarta tenggelam atau bikin ikan pada mati. Yang jadi masalah sekarang kita sadar ada tumpang tindih peraturan," ucap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (18/4/2016).

Ahok menegaskan, proyek pembangunan pulau buatan di pantai utara Jakarta sebanyak 17 pulau ini tidak berhubungan dengan megaproyek tanggul raksasa Giant Sea Wall yang bertujuan mengatasi banjir di Ibu Kota.

"Proyek reklamasi 17 pulau ini tidak ada hubungannya dengan Giant Sea Wall, termasuk soal banjir. Karena kalau untuk mengatasi banjir Jakarta, kita sedang bangun tanggul A," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Dalam jangka panjang 30-50 tahun ke depan, menurut Ahok, apabila air tanah di Ibu Kota terus merosot, Jakarta membutuhkan pembangunan tanggul C. Rencana pembangunan tanggul C pun diakuinya, masih dalam kajian.

"Kalau turun terus 17 pulau ini pun akan jadi air tawar. Jadi ini masih dikaji bikin tanggul C, masih berantem soal tanggul C. Giant Sea Wall itu tanggul C, sementara 17 pulau ini di atas tanggul A, nanti sedikit ada tanggul B," ujar Ahok.