Sukses

Modus Unik Penyelundupan Sabu, dari Mesin Kapal hingga Cokelat

Dalam mesin kapal itu, sabu seberat 16 kilogram ditanam dalam besi padat dan padu.

Liputan6.com, Jakarta - Para pengedar narkoba jaringan internasional selalu mencari celah untuk menyelundupkan barang haram mereka ke Tanah Air. Bahkan, mereka selalu berinovasi untuk mengelabui aparat penegak hukum.
 
Seperti jaringan pengedar narkoba asal Tiongkok yang beberapa kali gagal mengedarkan sabu dalam lima bulan belakangan lantaran terendus jajaran Polres Metro Jakarta Barat.

"Mereka selalu berinovasi. Kita pasang jaringan di mana-mana. Kalau menangkap mereka ini harus dengan jaringan kuat," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Heru Julianto kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

"Anggota juga kita tanam di mana-mana, sebab mereka juga terus mengubah cara mengirimkannya," kata dia.

Heru menceritakan lima bulan lalu jajarannya menangani tiga kasus penyelundupan sabu yang cukup langka. Mereka masih jaringan asal Tiongkok.

"Lima bulan yang lalu itu, ada yang nyembunyiin sabu dalam mesin dan onderdil kapal," kata dia.

Dalam mesin kapal itu, sabu seberat 16 kilogram ditanam dalam besi padat dan padu. Butuh waktu lama bagi polisi untuk membuka besi dan mengambil barang buktinya.

"Kami sudah pintas sejak awal. Berkat jaringan dan informan, kami sudah tunggu mesin kapal itu," kata Heru.

Berkat koordinasi dengan Kepolisian Tiongkok, jajaran Polres Metro Jakarta Barat akhirnya menangkap pengirim sabu tersebut. Namun, polisi harus meminta bantuan mekanik dan tukang las untuk membuka mesin kapal itu.

"Mereka meletakkannya di dalam besi padat dan padu. Kami butuh waktu berjam-jam untuk membuka besi itu," ujar Heru.

2 dari 2 halaman

Teko Antik dan Cokelat

Teko Antik

Gagal dengan cara tersebut, para bandar sabu jaringan Tiongkok kembali mencoba menyelundupkan sabu ke Jakarta Barat. Kali ini mereka memakai cara lain, yakni berdalih barang dagangan.

"Enggak berhasil lewat laut dan darat. Mereka coba lewat jalur udara," kata Heru.

Teko-teko antik asal Tiongkok dijadikan modus. Mereka memasukkan sabu-sabu ke dalam lambung teko antik itu.

"Nah, kalau ini jumlahnya saya lupa, tapi sudah diselidiki penerimanya, sampai sudah disidangkan," kata Heru.

Cokelat

Dit Narkoba Polda Metro Jaya menata barang bukti hasil Operasi Bersinar Jaya 2016, Jakarta, Rabu (13/4). Petugas mengungkap peredaran narkoba internasional dengan mengamankan 36,43 kg shabu kristal yang dikemas kotak cokelat. (Liputan6.com/Gempur M Surya) Ketiga kalinya dalam lima bulan terakhir, jajaran Polres Metro Jakarta Barat kembali menggagalkan penyelundupan narkotika dari asal negara yang sama.

Kali ini sabu 13 kilogram diselundupkan melalui makanan kesukaan banyak orang, yakni cokelat. Kendati, polisi belum dapat menangkap pelaku.

Sabu tersebut disembunyikan dalam dua peti kayu yang berisi enam dus dengan 44 set kotak cokelat bermerek Ferrero Rocher.

Pengiriman sabu tersebut ditujukan ke koperasi kampus terkenal di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kompol Rudy Heriyanto Adi Nugroho sebelumnya mengatakan jajarannya masih menyelidiki siapa pemilik sabu-sabu itu. Pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk menangkap pengirim paket sabu tersebut.