Liputan6.com, Jakarta - Dua anggota teroris Santoso, Ibadu Rohman (19) alias Ibad alias Amru serta Muchamad Sonhaji alias Fakih (21), ditangkap di perkampungan warga di pegunungan Poso. Keduanya nekat kabur dari Santoso dan mencari makan di pemukiman warga.
"Mereka sudah tidak sependapat dengan Santoso," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (19/4/2016).
Alasan lain kedua pemuda ini memilih melepaskan diri dari cengkeraman Santoso karena menilai Santoso sebagai pimpinan mereka tidak melaksanakan aturan yang sesuai diperintahkan.
Baca Juga
Advertisement
"Jihad itu meninggalkan anak-istri, tapi Santoso sendiri malah bawa istri baru," kata Hari.
Pascapenangkapan yang dilakukan Satuan Tugas Tinombala, Jumat 15 April 2016 lalu, keduanya kini tengah menjalani pemulihan kesehatan dan juga psikologi.
"Mereka dehidrasi, kurang makan, sehingga kesehatan dan psikologis mereka belum stabil," ujar Hari.
Secara kasat mata, kata Hari, kondisi badan mereka kurus. "Mereka sudah lama tidak makan dan minum, jadi secara emosi belum stabil. Masih belum fokus sehingga belum bisa memberikan banyak keterangan," Hari memungkas.