Liputan6.com, London - Ketika pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan PM David Cameron berlangsung, di ruangan terpisah disepakati dan ditandatangani sejumlah perjanjian kerja sama di berbagai bidang.Â
Perjanjian yang ditandatangani kedua negara merupakan bentuk capaian yang diperoleh dari kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Inggris.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Rabu (20/4/2016), ada lima nota kesepahaman yang ditandatangani kedua negara. Yaitu MoU Kerja sama Industri-Industri Kreatif, MoU Kerja sama Pendidikan Tinggi, MoU Kerja sama Informasi dan Pengalaman Dalam Menyelenggarakan Event Olahraga Dunia, dan Pengaturan tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan serta MoU antara PT Garuda dengan Airbus dan Roll Royce.
Advertisement
MoU tersebut ditandatangi oleh antara lain Menlu RI Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Dirut Garuda Indonesia, M Arif Wibowo.
Baca Juga
MoU kerja sama informasi penyelenggaraan event olah raga dunia, memberikan kerangka untuk berbagi pengalaman dan informasi antara lain dalam strategi dan program untuk memaksimalkan pengembangan perdagangan, meningkatkan peluang bisnis, formulasi perencanaan dan investasi yang diharapkan dapat diperoleh dari penyelenggaraan event olahraga dunia.
Bagi Indonesia berbagi pengalaman dengan Inggris tentang hal itu sangat penting mengingat Inggris pernah menjadi tuan rumah Olimpiade London pada tahun 2012, dan saat ini Indonesia tengah mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
MoU lainnya adalah di bidang kerja sama industri kreatif. MoU ini membuka kesempatan untuk kerja sama lebih erat dalam peningkatan kapasitas dan pengembangan keahlian melalui pendidikan dan latihan bagi industri kreatif. Selain itu dengan MoU ini bisa jadi pijakan untuk pengembangan model pembiayaan ekonomi kreatif termasuk sumber pembiayaan dan investasi. MoU ini juga menekankan pentingnya pengembangan jaringan kota-kota kreatif.
Pemerintah Indonesia dan Inggris juga menyetujui MoU kerja sama pendidikan tinggi yang diharapkan dapat membantu peningkatan pengembangan pendidikan di masing-masing negara. MoU ini juga dimaksudkan untuk mendorong pengembangan program bilateral antar lembaga pendidikan tinggi kedua negara dengan prinsip saling menguntungkan serta menyediakan beasiswa bagi pelajar kedua negara.
Satu lagi kesepakatan antar pemerintah adalah pengaturan untuk kerja sama kelautan dan perikanan. Nota kesepahaman ini merupakan turunan dari MoU Kerja sama Maritim antarkedua negara yang ditandatangani di Jakarta, 27 Juli 2015.
MoU ini membuka kerja sama pada sejumlah bidang antara lain: kerja sama informasi untuk pemberantasan IUU fishing, riset kelautan dan perikanan, konservasi keanekaragaman hayati, sistem manajemen perikanan dan peningkatan kapasitas SDM. Selain itu juga telah didirikan sebuah komite kerja teknis untuk membicarakan lebih lanjut kerja sama ini.
Sedangkan nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani antara Garuda Indonesia dengan Airbus dan Rolls Royce menekankan pengembangan kemampuan (skills development) sehingga Garuda Indonesia mempunyai kemampuan untuk merawat engine RR Part serta mengembangkan kapabilitas Garuda Maintenance Facility ( GMF) sehingga mampu merawat engine RR yang lebih besar dan luas..
Dengan ditandatanganinya lima perjanjian kerja sama di berbagai bidang ini, menunjukkan semakin eratnya hubungan bilateral kedua negara.