Liputan6.com, Jakarta - Warga Luar Batang terus berdatangan ke halaman Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/4/2016). Mereka menggelar rapat terbuka untuk menyamakan tujuan, yaitu menolak penggusuran di kawasan Luar Batang.
Rapat terbuka ini diisi orasi yang cenderung bernada provokatif. Di tengah-tengah warga, hadir aktivis perempuan Ratna Sarumpaet dan kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra.
"Kezoliman yang dilakukan gubernur kita dalam penggusuran kampung di Jakarta itu keterlaluan. Kita tantang Ahok kalau berani jangan SP (Surat Peringatan), tapi Surat Keputusan (SK). Keluarkan SK kalau berani. Sejengkal tanah ini diambil, kita bakar Ahok," kata salah satu perwakilan warga, Faisal Sam.
Beberapa LSM dan ratusan warga yang hadir menyambut orasi tersebut dengan semangat sambil mengumandangkan kalimat takbir.
Dalam orasinya, Faisal mengajak warga Luar Batang untuk peduli dan turut serta memperjuangkan nasib warga yang kena gusur. Bahkan, dia mengajak agar warga selalu siap untuk melawan, jika ada kampung lain yang senasib dengan mereka.
"Jika ada penggusuran dan kezoliman seperti yang dialami saudara kita di Pasar Ikan, kita lawan Ahok, kita turun ya, saya minta kita turun bantu," tutur Faisal
"Ini menjadi masalah kampung se-DKI. Kita akan melawan dan serbu Ahok ke kroni kroninya, kita harus lawan. Wapres saja dia (Ahok) lawan, BPK saja juga dia lawan," ucapnya.
Faisal juga menganggap Ahok adalah orang yang diduga kuat terlibat kasus dugaan korupsi reklamasi.
"Doa kita sedikit mulai terjawab. Lihat, anggota DPRD tertangkap KPK suap 2M, kalau anggota dewannya saja 2M, apalagi Gubermurnya," ucap Faisal disambut riuh warga.
Baca Juga
Peristiwa Mbah Priok
Beberapa LSM ikut terlibat dalam rapat terbuka masyarakat Luar Batang menolak digusur. Salah satu yang hadir dari Front Pembela Islam (FPI). Mereka mengaku siap jika peristiwa berdarah di makam Mbah Priok terulang di Luar Batang.
"Saya sudah perintahkan FPI se-DKI untuk merapat ke Luar Batang mulai Jumat. Dan ribuan FPI nanti merapat ke Luar Batang," kata Ketua FPI DKI Jakarta Habib Ali.
Menurut Ali, ribuan anggota FPI itu akan bersiaga kalau-kalau alat berat dan Satpol PP mendekat untuk membongkar.
"Kalau sampai Satpol PP berani mendekat ke wilayah Luar Batang dan menggusur Luar Batang dan manusia perahu, kami siap ubah tempat ini seperti kejadian Mbah Priok," tutup Ali.
Sengketa pembebasan lahan makam Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad yang biasa disapa Mbah Priok pernah berujung kerusuhan pada 14 Maret 2010 silam. Sejumlah warga dan ahli waris menolak penggusuran. Bentrokan berdarah itu menewaskan 3 Satpol PP dan puluhan orang terluka.