Liputan6.com, Tangerang - Sebanyak 30 personel gabungan dari kepolisian, Tagana, dan TNI menyusuri sungai di area Surya Toto dan Cimanceri pagi ini. Mereka mencari potongan kaki korban mutilasi di Cikupa, Tangerang, Banten, Nur Astiyah (34) alias Nuri.
Di bawah derasnya hujan, pencarian dimulai sejak pukul 09.00 WIB, dengan titik awal di sungai yang berada di area Surya Toto Tigaraksa. Kepolisian yang terdiri dari Polsek Cikupa, Polresta Tangerang, Polres Metro Tangerang, dan Polda Metro Jaya turun dengan menaiki perahu karet. Kemudian disusul tim dari taruna siaga bencana (Tagana) dan TNI.
Baca Juga
Tim dari Polsek Cikupa dipimpin Wakapolsek AKP Sunaryo, tim dari Polresta Tangerang dipimpin AKP Sobirin, dan tim dari Polda Metro Jaya dipimpin AKP Rovan.
"Tim penyelam juga kami libatkan, sebab kan kedalaman sungai mencapai 4-5 meter. Jadi lebih maksimal untuk pencariannya," ujar Kapolsek Cikupa, Kompol Gunarko.
Gunarko mengatakan, pencarian kali ini diharapkan maksimal untuk mendapatkan potongan kaki Nuri yang dimutilasi di dalam kontrakannya, RT 012/01 Kampung Telaga Sari Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Potongan kaki tersebut diharap segera ditemukan, sehingga jasad Nuri bisa dimakamkan keluarga dalam keadaan utuh.
Sementara itu, terduga pemutilasi Nuri, Kusmayadi alias Agus ditangkap polisi saat mengunjungi temannya, karyawan Rumah Makan (RM) Padang Selera Bundo, Jalan Masrip Nomor 9-11, Karang Tilang, Surabaya, Jawa Timur, Rabu 20 April 2016. Pria yang selama sepekan jadi buronan polisi itu menangis saat dibekuk.
Saat ditangkap, suami siri Nuri itu mengenakan kaos putih dan celana corak militer. Emosinya pecah saat sadar keberadaannya terendus polisi. Agus menangis tersedu-sedu sambil memeluk tubuh seorang penyidik yang merangkul bahunya.
Advertisement