Liputan6.com, Jakarta - Operasi Tinombala untuk pengejaran kelompok terroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, masih terus dilakukan. Namun hingga kini pimpinan kelompok teror tersebut, yakni Santoso belum juga tertangkap.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut perlu adanya suatu perbaikan strategi di lapangan untuk menangkap Santoso. Kesimpulan ini diperoleh setelah ia memantau langsung pasukannya di Poso beberapa waktu lalu.
"Evaluasi sudah kami lakukan. Dari evaluasi sudah berjalan cukup baik hanya memang perlu dilakukan inovasi dan perbaikan taktis sehingga bisa dikerjakan lebih efektif," kata Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Badrodin menambahkan, secara bertahap pihaknya juga telah melakukan pergantian personel Polri dalam Operasi Tinombala. Menurut dia, hal ini mencegah personel mengalami kejenuhan setelah berbulan-bulan mengejar Santoso.
Baca Juga
Selain itu, kata dia, para personel saat ini sudah dilengkapi teknologi baru untuk mengejar Santoso kala malam.
"Tim kita bekali istilahnya teropong malam yang gunakan sensor," beber Badrodin.
Meski demikian, Jenderal bintang 4 itu belum bisa memastikan kapan Santoso bakal tertangkap. "Secepatnya, ini bukan ilmu pasti. Anda kalau jadi DPO polisi pasti menghindar supaya tidak ditangkap," Badrodin Haiti memungkas.