Sukses

Temui JK, Idrus Marham Minta Restu Jadi Calon Ketum Golkar

Pertemuan ini juga digunakan Idrus untuk menyerahkan buku 'Magnet Politik, Partai Golkar Bangkit' kepada JK.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Idrus Marham menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Kedatangannya untuk restu kepada JK untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

"Ya memang hari ini hari Jumat, hari barokah karena itu kedatangan saya menghadap baik sebagai senior, sebagai mantan ketua umum Golkar, Wakil Presiden dan sekaligus sebagai kakak dan orangtua saya, di hari yang baik ini saya juga ingin mendapat barokah dari beliau untuk dapat menjadi ketua umum DPP Partai Golkar. Ini jelas," ujar Idrus Marham di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Idrus sadar bukan orang pertama yang bertemu dengan JK dalam rangka meminta restu sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar. Tapi, baginya semua bisa diperjuangkan.

"Ya berjuang semua," imbuh Idrus.

"Saya kan tidak punya hak pilih. Kalau punya hak pilih nah, jadi biar anggota lah," sahut JK yang berada di samping Idrus.

Pertemuan ini juga digunakan Idrus untuk menyerahkan buku 'Magnet Politik, Partai Golkar Bangkit' kepada JK. Di dalam buku itu, sedikitnya ada pemikiran-pemikiran dirinya tentang Partai Golkar berdasar 5 poin peran Golkar selama ini, yakni Golkar sebagai gerakan ideologi, gerakan pembaruan, gerakan pembangunan, doktrin kekaryaan, dan partai pengisi kemerdekaan.

"Ini semua di sini nanti ada di sini dalam tulisan konsepnya dan lain lain. Saya kira itu," tambah Idrus.

Mendengar penjelasan panjang dari Idrus, JK pun berkelakar. Bagi dia, yang diserahkan bukan hanya buku tapi kitab. "Kalau, ini namanya bukan buku ini, kitab," sambung JK sambil tertawa.

Beberapa hari sebelumnya, Ketua DPR Ade Komaruddin juga menemui JK. Kedatangannya untuk meminta restu dari mantan ketua umum Partai Golkar itu.

"Kami tentu mohon arahan dari beliau sebagai senior dan tentu saya sebagai calon ketua umum mohon doa restu kepada beliau," kata pria yang akrab disapa Akom itu di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 20 April 2016.