Sukses

Saat Risma Berbagi Pengalaman soal Reklamasi di Surabaya

Risma mengungkapkan pengalaman soal reklamasi di Surabaya yang digunakan dua mega proyek. Bagaimana penuturannya?

Liputan6.com, Jakarta - Masalah reklamasi sangat menjadi sorotan masyarakat. Sebut saja reklamasi Teluk Benoa, Bali yang mendapat respons negatif dari sebagian elemen masyarakat.

Begitu halnya dengan reklamasi Teluk Jakarta, di mana akhirnya pemerintah pusat dan DKI sepakat untuk menghentikan sementara proyek itu.

Bagaimana dengan pandangan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, khususnya terkait reklamasi Teluk Jakarta? Dia enggan mengatakan dengan rinci, lantaran mengklaim tak mengetahui persis masalahnya. Wanita yang akrab disapa Risma itu hanya menjelaskan pengalamannya.

 

Dia menceritakan waktu dua hari menjadi Wali Kota Surabaya, pernah ada penawaran dua proyek di tepi pantai. Salah satunya izin membuat perumahan dan satu lagi izin untuk mendirikan pelabuhan.

"Atas itu, lalu saya ditanya pihak Kementerian Lingkungan hidup, untuk di daerah tepi pantai, hanya satu izin proyek. Ya, saya sampaikan saya butuh pelabuhan, karena mempengaruhi orang banyak dan mempengaruhi harga komoditi," ujar Risma saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Politikus PDIP itu pun menjelaskan, dengan membuat pelabuhan bagus, maka masyarakat Surabaya mendapatkan banyak manfaatnya.

"Sedangkan kalau perubahan itu banyak. Jadi enggak usah ditepi pantai. Silahkan ajukan banyak lahan kosong. Kalau pelabuhan itu kan memang di tepi pantai," cerita Risma.

Karena itu, dia pun menegaskan jika memang ingin melakukan reklamasi yang mempunyai dampak besar, harus melihat aspek ke masyarakat banyak.

"Jadi mana dampaknya besar? Mana pengaruh yang lebih besar bagi masyarakat Surabaya," pungkas Risma.