Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan melakukan sosialisasi empat pilar kabangsaan, berbeda dari biasanya. Kali ini kepada kalangan artis dan seniman Ibu Kota. Sosialisasi dilakukan di kediamannya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
"Pertama, satu kehormatan bagi saya teman-teman yang begitu sibuk menyempatkan diri hadir memenuhi undangan saya, dan Eko Patrio di rumah dinas Ketua MPR. Penghargaan tertinggi sekaligus terima kasih saya ucapkan," ujar Zulkifli saat membuka acara, Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Undangan ini, kata Zulkifli, sengaja untuk mendengar pendapat, saran, dan kritik dari para seniman di Tanah Air. Karena masukan dari kalangan seniman tentu berbeda dengan kalangan pejabat negara atau politikus.
"Saya ingin dengar teman-teman yang punya talenta. Karena kalau ketua MPR bicara itu udah biasa, tapi kalau Raffi Ahmad, Ayu Tingting, Zaskia Gotik, itu pasti langsung rame, meriah. Namun itulah profesi sebagai seniman memiliki talenta yang luar biasa di atas kita-kita," lanjut dia.
"Saya ingin mendengar pendapat kawan-kawan mengenai keadaan kita ini dalam berbangsa dan bernegara seperti apa. Bagusnya pemerintahan kita seperti apa, parlemen kita seperti apa. Kritik boleh, saran juga boleh," sambung dia.
Baca Juga
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap, pertemuan itu tidak hanya berlangsung kali ini saja, agar tetap bisa mendengar keluh kesah dari para seniman.
"Ini kan bangsa kita, bagaimana kita mengatur, mengelola itu bagaimana kita semua. Oleh karena itu pentinglah kita berbicara. Saya berharap kawan-kawan ini dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi kita berbangsa dan bernegara," tandas Zulkifli.
Sementara, para seniman yang hadir mulai dari penyanyi, pemain sinetron, komedian, hingga stand up comedy. Ada juga Ayu Tingting, Julia Perez, Cita-citata, Eko Patrio, Cici Tegal, Kristina, Indra Bekti, Derry, Elma Theana.
Lalu ada juga Dessy Ratnasari, Tina Talisa, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Miing, Five Vi, Arie Untung, Babe Cabita, Lucky Hakim, Zaskia Gotik, Eddies Adelia, Leroy Ormani, Primus Yustisio, Didin, dan Pasha Ungu.
Advertisement
Curhatan Artis
Setelah Zulkifli meminta masukan, giliran para artis menyampaikan. Mereka secara bergantian menyampaikan keluh kesah mereka masing-masing.
Ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) Derry Sudarisman atau yang biasa dikenal dengan Derry empat sekawan menyampaikan aspirasinya.
"Saat saya bilang sama teman-teman di Paski diundang oleh Ketua MPR, di pikiran mereka adalah teman-teman artis itu hanya diundang politikus kalau menjelang pilkada atau pemilu saja. Ada trauma sedikitlah," ungkap Derry.
Dia mengatakan, kalau sebenarnya teman-teman di Paski, ingin juga memberikan kontribusi bagi Tanah Air tercinta ini.
"Paski tidak melulu hanya menghibur, tapi kita juga ingin berkontribusi untuk bangsa dan negara ini,'' ucap dia.
Derry mengatakan, seniman kini mulai ikut terlibat dalam sosialisasi empat pilar MPR, melalui program bela negara dengan menghibur masyarakat di perbatasan, atas kerja sama Kementerian Pertahanan. Termasuk, Kemenpora yang membangkitkan nasionalisme melalui kejuaraan komedi.
''Kami ingin berpartisipasi membangun bangsa lewat komedi,'' tandas Derry.
Lalu komedian Dedi Suwandi atau yang lebih dikenal Miing Bagito menyatakan, mereka butuh pemimpin yang dekat dengan budaya dan seni. Apalagi, warga yang berprofesi seniman adalah warga yang taat pajak dan mandiri.
''Di Indonesia, seniman dan budaya belum dijadikan aset sebagai street diplomacy dan kebudayaan. Indonesia kalau tidak ada seniman itu tidak punya darah," kata dia.
Miing menuturkan, kalau ada orang bilang politik itu kotor, maka yang membersihkan adalah seniman. Dia menilai penting adanya perlindungan bagi pekerja seni.
Sementara, aspirasi para penyanyi dangdut diwakili Kristina. Ia mengeluhkan saat ini penjualan karya mereka sangat terbatas.
"Bisa nggak sih bapak tolong kembalikan penjualan CD kita ke tempat yang seharusnya, yaitu toko-toko kaset. Nggak kaya sekarang ini dijualnya di toko-toko makanan," tutur dia.
Setelah mendengar keluhan dan masukan para seniman, Zulkifli menanggapi. Ia merasa senang dapat mendengar apa yang menjadi keluh kesah para seniman Tanah Air.
"Banyak ternyata tadi yang saya dengar menjadi pengetahuan baru buat saya, dan itulah saya kira manfaat silaturahmi. Terutama tadi dari penyanyi dangdut yang sangat dalam (Kristina)," ujar dia.
Masalah Bersama
Zulkifli menegaskan semua keluhan para seniman ini menjadi masalah bersama, dan tentunya butuh waktu untuk dapat menyelesaikannya.
"Tentu itu masalah kita, tidak mudah menyelesaikannya seperti membalik telapak tangan, tapi ini perlu proses panjang bersama-sama. Rasanya memang tak adil kalau teman-teman bekerja lebih dari delapan jam," papar dia.
Zulkifli bahkan sempat terkejut saat mengetahui kalau CD-CD para penyanyi tidak dijual di toko-toko yang seharusnya.
"Soal rekaman saya baru tahu kaset udah nggak ada tokonya. Karena dulu saya suka beli kaset. Memang tidak seharusnya beli di toko ayam," ucap dia.
"Tentu tidak mudah seperti membalik telapak tangan, perlu perjuangan bersama-sama. Saya ajak kita bersama sama membangun negeri ini," tandas Zulkifli Hasan.
Advertisement