Sukses

3 Lapas Ini Jadi Prioritas Pengurangan Jumlah Tahanan

Untuk lapas di Jakarta yang kelebihan tahanan, Kemenkumham akan menggeser ke lapas yang ada di sekitar Jabodetabek.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Hukum dan HAM mengurangi jumlah narapidana di lembaga permasyarakatan (lapas) yang mengalami kelebihan kapasitas tahanan.

Prioritasnya Lapas Cipinang (Jakarta Timur), Salemba (Jakarta Pusat) dan Tanjung Gusta Medan (Sumatera Utara). Para narapidana nantinya akan dipindahkan ke lapas kota-kota sekitar yang masih memiliki sel kosong.

"Saya minta (tahanan di lapas yang kelebihan kapasitas) ini digeser perlahan-lahan ke daerah. Persoalannya, kalau terlalu jauh memang tidak bisa keluar daratan. Protes juga keluarga. Tetapi ini nggak bisa lagi (didiamkan), daripada rusak," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/4/2016).

Karena itu, untuk lapas di Jakarta yang kelebihan kapasitas tahanan, pihak Kemenkumham akan menggeser ke lapas yang ada di sekitar Jabodetabek.

"Kita harus geser yang deket-deket sini. Jakarta misalnya sekitar Jabodetabek," kata Yasonna.

Ia mengatakan, ketiga lapas yang menjadi prioritas pengurangan kini dihuni 3.500 warga binaan dengan jumlah sipir yang hanya belasan.

Ia tidak bisa membayangkan apa jadinya jika ketiga lapas tersebut mengalami kerusuhan seperti di Lapas Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Kita lihat di Salemba juga ada 3.500 napi, bisa bayangin nggak kalau meledak itu? Di Medan juga parah benar, Rutan Tanjung Gusta itu (jumlah narapidana) 3.500-an sekarang. Yang awasi itu 17 orang per satu shift," jelas Yasonna.

Narapidana di Salemba dan Cipinang rencananya akan dipindah ke Lapas Gunung Sindur, Depok dan Cikarang. "Akan dikirim ke Gunung Sindur, akan dikirim kembali sebagian penghuni rutan Gunung Sindur ke Depok dan ke Cikarang," jelas Yasonna.