Sukses

Daftar Panjang Rusuh Lapas di Tanah Air

Berikut ini, sejumlah kerusuhan lapas yang terjadi di Tanah Air sejak 15 tahun lalu menurut catatan Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Asap abu pekat membumbung tinggi dari kompleks Lapas Banceuy, Bandung, Jawa Barat. Api membakar lapas yang terletak di Jalan Soekarno Hatta 187A Bandung tersebut. Kebakaran itu diduga terjadi akibat kerusuhan warga binaan atau narapidana.

Pada saat kebakaran terjadi, 750 napi berniat kabur melalui pintu kiri lapas. Tercatat ada 26 orang terluka akibat kerusuhan dan kebakaran di Lapas Banceuy.

Kepolisian Resor Kota Besar Bandung kemudian menahan tiga narapidana yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan hingga menimbulkan kebakaran tersebut.

Ya, kerusuhan seperti itu tidak hanya sekali terjadi di Tanah Air. Beberapa kerusuhan lapas bahkan menimbulkan korban jiwa. Berikut ini, sejumlah kerusuhan lapas yang terjadi di Tanah Air sejak 15 tahun lalu menurut catatan Liputan6.com:

20 Juli 2001 di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta

Perkelahian di rutan ini diduga karena adanya perbedaan jatah makan siang untuk narapidana. Keributan berlanjut antarblok yang akhirnya menyulut emosi seluruh penghuni rutan. Peristiwa itu menewaskan 2 orang dan 1 terluka. Polisi menyita sejumlah senjata tajam, pisau, dan pipa besi pascakerusuhan tersebut.

19 Januari 2003 di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara

Kerusuhan disebabkan adanya rencana sejumlah narapidana yang akan melarikan diri. Rencana itu ditentang rekan-rekan mereka karena diduga sudah diketahui sipir penjara. Narapidana yang marah kemudian terlibat dalam perkelahian. Akibatnya, tiga narapidana tewas.

26 Mei 2003 di LP Lowokwaru, Malang, Jawa Timur

Keributan antarnarapidana pecah dalam sel. Keributan pun memicu kerusuhan di lapas yang menyebabkan 1 orang tewas.

31 Juli 2007 di LP Cipinang, Jakarta

Peristiwa keributan dipicu persaingan antara geng narapidana asal Jawa Timur dengan geng Ambon, Palembang, dan Batak. Pertikaian menyulut tawuran yang melibatkan ratusan narapidana. Tak sedikit pengunjung lapas yang terlibat tawuran. Akibatnya, 2 narapidana dari geng Jawa Timur tewas. Saat itu, LP Cipinang yang memiliki kapasitas 900 orang dihuni 4.000 orang.

18 Desember 2007 di LP Kesambi, Cirebon, Jawa Barat

Kerusuhan di LP Kesambi terjadi setelah ketegangan usai pertandingan sepakbola antarblok. Situasi memanas karena diduga ada sentimen antarsuku. Geng narapidana asal Jakarta menjadi biang keladi kerusuhan. Tidak ada korban jiwa dalam pertikaian itu, namun beberapa orang terluka.

23 Juni 2008 LP Pasir Putih, Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah

Dua terpidana hukuman mati asal Nigeria menjadi pelaku kerusuhan dan pembakaran di lembaga pemasyarakatan ini. Mereka membakar kantor petugas yang menyebabkan kebakaran hingga ke ruangan lain. Mereka kemudian memprovokasi narapidana lainnya untuk rusuh. Ratusan personel polisi dikerahkan menenangkan situasi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

2 dari 2 halaman

2011-2016

7 Oktober 2011 LP Banceuy, Bandung, Jawa Barat

Narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kasus Narkoba, Banceuy, Kota Bandung, antara napi blok Sukabumi dengan napi blok Bandung, bentrok. Pemicunya diduga masalah utang piutang. Tidak ada korban dalam kasus ini dan provokator biang kerusuhan diamankan petugas.

19 dan 23 Februari 2012  di LP Krobokan, Bali

Pertikaian di penjara ini diduga dipicu adanya diskriminasi petugas terhadap narapidana. Keributan antarnarapidana pun terjadi yang mengakibatkan 1 orang terluka terkena tusukan pisau. Kerusuhan berlanjut beberapa hari kemudian dan terjadi pembakaran gedung kantor lapas. Sebanyak 1.000 narapidana berhasil diisolasi dengan adanya peraturan tembak di tempat yang diberlakukan polisi. Setelah kerusuhan, narapidana dipindahkan ke penjara di Klungkung, Bali, dan ke beberapa penjara di Jawa Timur. Pada insiden ini, 3 narapidana luka berat.

19 Maret 2013 di LP Cebongan, Sleman, Jawa Tengah

Penembakan 4 tahanan oleh 17 anggota Kopassus terjadi di lapas ini. Para korban tewas itu merupakan pengeroyok anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Surakarta, Sersan Satu Santoso (31) hingga tewas di Hugos Cafe Yogyakarta. Sementara, keempat napi yang tewas adalah Adrianus Candra Galaja (24), Gameliel Yermiyanto (33), Yohanis Juan Manbait (37), dan Hendrik Sahetapy (38).

11 Juli 2013 di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara

Kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta terjadi karena terhentinya aliran air bersih dan listrik. Para napi mengamuk dan membakar sejumlah fasilitas. Kerusuhan itu menyebabkan tewasnya 5 orang dan kaburnya 212 napi. Saat peristiwa di LP Tanjung Gusta, sipir yang bertugas hanya 18 orang. Negara rugi sekitar Rp 55 miliar.

Kondisi Lapas Malabero Bengkulu setelah terjadi kerusuhan dan pembakaran oleh narapidana. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

6 November 2015, Lapas Lambaro, Aceh Besar

Narapidana di lapas ini mengamuk karena permasalahan air bersih. Pasokan air bersih ke kamar mandi di sel narapidana terhenti sejak dua hari terakhir, sebelum kerusuhan. Pihak lapas mengatakan pasokan air tersendat karena pompa air rusak.

17 Desember 2015 di Lapas Kerobokan, Bali

Keributan di Lapas Kerobokan kali ini mengakibatkan dua orang meninggal (dalam lapas) dan dua lainnya luka-luka. Sementara 110 napi dipindahkan ke rutan lain di beberapa kabupaten di Bali. Kerusuhan tersebut melibatkan dua kelompok masyarakat. Mendengar kericuhan itu, anggota kedua kelompok mendatangi lapas. Dua orang di antaranya tewas di Jalan Teuku Umar.

15 April 2016, di Lapas Curup Bengkulu

Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu melempari ruang kunjungan dengan batu dan besi. Kerusuhan dipicu kebijakan kepala lapas yang akan memasang kamera pemantau atau CCTV pada lorong dan ruang tahanan. Kalapas juga menyita seluruh telepon genggam para penghuni dan pengunjung lapas, serta melarang pengunjung yang membesuk mendekati ruang kunjungan secara bebas.

21 April 2016 di Lapas Kerobokan, Bali

Kerusuhan di penjara berawal dari kedatangan 11 tersangka kasus pembunuhan di Jalan Teuku Umar, Denpasar. Pembunuhan di Jalan Teuku Umar sendiri buntut dari kerusuhan di dalam Lapas Kerobokan pada 17 Desember 2015. Pada kejadian tahun lalu itu tewas lima nyawa, dua di Lapas Kerobokan dan tiga di Jalan Teuku Umar. Pelakunya diduga anggota Laskar Bali. Sementara korban adalah anggota Baladika Bali. Sebelas orang yang ditolak kehadirannya merupakan tersangka kasus pembunuhan di Jalan Teuku Umar.

23 April 2016, Lapas Banceuy, Bandung

Pukul 08.00 WIB, kondisi di lapas mulai ricuh. Kericuhan diduga karena para napi tidak mendapat jawaban penyebab kematian rekan mereka. Negara diduga merugi Rp 6 miliar atas peristiwa tersebut.