Sukses

Hari Pertama Uji Coba Trayek Baru Transjakarta, Ini Hasilnya

Budi memastikan uji coba trayek baru ini bakal dilanjutkan hingga 2 minggu ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transjakarta uji coba 6 trayek baru. Selama uji coba, tak sedikit petugas di lapangan yang kebingungan dengan jalur-jalur bus yang dilalui tersebut.

Direktur PT Transjakarta, Budi Kaliwono memaklumi kondisi tersebut. Menurut dia, hal-hal tersebut biasa terjadi di lapangan. Apalagi uji coba kali ini sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat.

"Namanya uji coba, petugas yang di kantor juga ada yang bingung," ujar Budi di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin 25 April 2016.

Kendati begitu, Budi memastikan uji coba trayek baru ini bakal dilanjutkan hingga 2 minggu ke depan. Perusahaan transportasi milik Pemprov DKI itu pun akan melakukan evaluasi setiap selesai uji coba.


Bahkan, trayek yang saat ini diuji coba belum menjadi trayek pasti. Tidak menutup kemungkinan, PT Transjakarta akan merubah trayek berdasarkan animo masyarakat.

"Kalau tidak dimulai, kapan lagi. Ini bukan trayek mati, jadi ada kemungkinan berubah juga," tutur dia.

Selama uji coba, PT Transjakarta juga terus memantau operasional headway atau waktu tunggu dari satu bus ke bus lainnya. ‎

Pemantauan headway juga untuk menentukan jumlah armada yang dibutuhkan pada trayek tersebut berdasarkan jarak, kondisi kemacetan, dan animo masyarakat.

"Secara bertahap operasional jalan biasanya. Target headway, dengan koridor 9 misalnya kami mau setiap 2 menit lewat. Sekarang tidak bisa 2 menit," terang Budi.


Target 25 Ribu Penumpang

Hari pertama uji coba, sejumlah trayek dari Bekasi menuju Jakarta mendapat respons positif dari warga. Namun pelayanan transportasi massal ini masih terkendala jumlah armada.

Jika uji coba di trayek Bekasi-Jakarta berjalan lancar, PT Transjakarta bakal menambahkan jumlah armada untuk melayani rute tersebut. Perusahaan pelat merah ini juga menargetkan mampu mengangkut 25 ribu penumpang setiap harinya.

"Targetnya untuk Bekasi yang menjadi pilot projectnya 25 ribu penumpang per hari. Tapi untuk setiap wilayahnya nanti akan dipelajari lagi apa akan sesuai target," kata Budi.

Dengan kondisi kemacetan Jakarta seperti saat ini, kata Budi, idealnya untuk mencapai 25 ribu penumpang setiap hari diperlukan tambahan armada sebanyak 50 unit. Namun jumlah tersebut masih bersifat situasional ‎melihat perkembangan di lapangan selama uji coba.

"Target 25 ribu penumpang dengan 5 armada bus mungkin belum, tapi hingga akhir Mei bisa kita coba tercapai. Normalnya dengan melihat kemacetan Bekasi dan Jakarta saat ini mungkin baru bisa terpenuhi sebanyak 50 armada, itu pun dihitung apa armada bus bisa balik lebih cepat atau tidaknya," jelas Budi.

Sebagaimana diketahui keenam rute bus baru itu adalah Bekasi MM-Bundaran HI, Bekasi MM-Tanjung Priok, Bekasi Timur-Grogol, Lebak Bulus-Kota, TU Gas JIEP-Lebak Bulus dan Manggarai-Universitas Indonesia (UI). Budi mengatakan, pihaknya menyiapkan 5 unit bus single terlebih dulu untuk setiap rute atau trayek.