Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mundur dari kursi Wali Kota Jakarta Utara yang sudah dia duduki sejak Januari 2015. Langkah itu diduga terkait dengan guyon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menuduhnya bersekutu dengan Yusril Ihza Mahendra.
Tudingan yang belakangan diakui sebagai candaan itu terlontar oleh Ahok, Jumat 22 April 2016, terkait lambannya penertiban permukiman kumuh di bantaran kali Jakarta Utara. Tudingan dilontarkan Ahok saat rapat penanganan banjir di Balai Kota, di depan beberapa jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta.
"Duh Pak Wali Kota ini, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" ujar Ahok saat itu.
Keesokan harinya, Rustam langsung menumpahkan isi hatinya di Facebook. Dalam tulisan berjudul 'BEKERJA DENGAN HATI, suatu ironi' dia membantah tudingan tersebut.
"Dengan ini saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar. Secara jujur saya katakan bahwa kadang selaku bawahan saya juga mengharapkan mendapatkan ucapan terima kasih dari pimpinan atas hasil kerja yang telah dikakukan," tulis Rustam dikutip Liputan6.com, Sabtu 23 April 2016 sore.
Â
Baca Juga
Baca Juga
Meski mengakui ucapan yang dilotarkannya adalah guyon dan ditanggapi serius oleh anak buahnya, Ahok merasa dirinya tidak merasa berbuat salah. Justru, dia merasa heran dengan sikap Rustam yang sakit hati dengan candaan tersebut.
"Saya enggak merasa bersalah, justru saya bingung dia sakit hati. Yang lain ketawa, saya bercanda kok di situ," ujar Ahok di Balai Kota, Senin 25 April 2016.
Tidak berhenti di situ, Ahok justru menembakan 'peluru' lainnya ke arah Rustam. Dia menyebut anak buahnya itu bagian dari Geng Golf.
Geng tersebut, menurut Ahok, adalah kumpulan para pejabat eselon II yang hobi bermain golf dan sering bepergian ke luar negeri bersama. Sedangkan Ahok mengaku tak suka dengan pejabat yang membentuk geng atau kelompok-kelompok tertentu.
Sikap Ahok rupanya ditentang oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasdem Inggard Joshua. Dia justru memuji langkah Rustam yang mengkritik atasannya, Ahok. Inggard menilai tidak ada yang salah dengan curhatan Rustam di akun Facebok-nya.
"Mau ada geng (golf) atau enggak, kalau ada kesalahan dihukum, kalau baik kasih penghargaan. Apresiasi bawahan mengoreksi pimpinannya, pimpinannya enggak benar. Katanya cuma bercanda, sebagai seorang pimpinan ungkapan becanda mendiskreditkan orang, menzalimi, menuduh, tidak ada bukti dan fakta itu tidak benar," tegas Inggard di Gedung DPRD DKI, Senin kemarin.
Inggard meminta Ahok menyampaikan langsung kepada Rustam bila tidak menyukai kinerja anak buahnya itu terkait penertiban permukiman di bantaran sungai.
"Seharusnya pemimpin tidak berlaku seperti itu, menyikapi keluhan perangkat di bawahnya, kalau enggak sama (pendapat) ya duduk bareng," ujar Inggard.
Advertisement