Liputan6.com, Bogor - Demo angkot menolak kebijakan sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor terus berlanjut. Kemarin, ratusan sopir angkot turun ke jalan dengan tuntutan sama dengan hari ini.
Para sopir terlihat menghentikan paksa angkot yang masih nekat beroperasi. Aksi mereka berhenti setelah dihalau polisi.
Adanya aksi tersebut membuat para penumpang terpaksa mencari kendaraan alternatif, bahkan ada pula yang terpaksa harus berjalan kaki untuk sampai tujuan.
"Ada sih beberapa angkot yang lewat, tapi enggak berani menaikkan penumpang," kata Firda, salah seorang penumpang saat ditemui di depan Kantor Kejaksaan Negeri Bogor, Kamis (28/4/2016).
Baca Juga
Firda mengaku hendak menuju Bantar Kemang usai dari rumah saudaranya di Batu Tulis. Saat tiba di Jalan Juanda, angkot yang ditumpanginya dihentikan paksa oleh pendemo. Seluruh penumpang diminta turun.
"Saya sudah jalan lumayan jauh, belum juga bertemu angkot," kata dia.
Imbas dari aksi mogok beroperasi juga juga membuat penumpang terlantar di beberapa titik ruas jalan. Seperti terlihat di Jalan Juanda, Sudirman, Harupat, Pajajaran, hingga Jalan Otista.
Hingga siang, perwakilan dari sopir angkot masih melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Sementara sopir lain masih berkumpul di seputar kantor wali kota menunggu hasil keputusan rapat, sambil memantau angkot yang masih beroperasi di ruas Jalan Juanda.
Dalam aksinya mereka menuntut pemkot mengembalikan rute seperti semula karena sejak diberlakukannya sistem satu arah justru menimbulkan kemacetan di pinggir kota.
Sementara dari pantauan Liputan6.com, terlihat terjadinya penumpukan penumpang di beberapa ruas titik jalan. Tak sedikit pula warga dari mulai pelajar, kaum ibu hingga lansia bergerombol berjalan kaki berharap ada angkot yang lewat.
Pasalnya, tidak ada truk yang disediakan Pemkot maupun kepolisian dan TNI untuk mengangkut penumpang terlantar. "Iya nanti kita akan terjunkan truk Satpol PP," ujar Kabid Pengendalian dan Operasi Satpol PP Kota Bogor, Agustiansyah.