Sukses

Ratusan Aktivis Akan Gelar Aksi Nyala untuk Yuyun

Yuyun adalah seorang remaja perempuan di Bengkulu yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan 14 ABG

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam gerakan Save Our Sister (SOS), Rabu 4 Mei akan menggelar aksi damai di seberang Istana Negara. Aksi itu sebagai wujud solidaritas terkait kasus kekerasan seksual yang menimpa Yuyun di Bengkulu.

Aksi yang akan digelar pada pukul 16.00-18.00 WIB ini akan dihadiri sejumlah aktivis dari berbagai elemen seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), aktivis perempuan dan sebagainya.

"Ada sekitar 200 orang yang akan hadir dari berbagai elemen. Karena kita melalui media sosial, jadi beragam yang datang, ada LSM, kelompok remaja juga," kata anggota Komite Aksi Perempuan (KAP) Estu Fanani kepada Liputan6.com, Selasa (3/5/2016).  

Dalam aksi solidaritas ini, kata Estu, para aktivis akan melakukan berbagai aksi damai. Di antaranya orasi, pembacaan puisi, menyalakan lilin, dan aksi theatrikal.

"Kita juga mengimbau kepada semua masyarakat, khususnya yang hadir saat aksi besok, untuk menyalakan klakson, sebagai bentuk tanda bahaya kekerasan terhadap perempuan," kata dia.

Bunyi klakson, kata Estu, sebagai tanda bahaya, membangkitkan kepekaan dan kritikan terhadap lingkungan sekitarnya, dalam rangka mencegah kekerasan terhadap perempuan.

"Ini ajakan untuk mengubah pikiran kita terhadap bahaya kekerasan terhadap perempuan. Kasus Yuyun sebagai tanda bahaya kekerasan seksual," tegas dia.

Karena itu, Estu mengajak kepada masyarakat yang akan menghadiri aksi damai ini, agar membawa alat bunyi tanda bahaya. Sebagai tanda bahaya kekerasan seksual terhadap perempuan.

Bila tidak bisa hadir, Estu mengimbau kepada masyarakat agar membunyikan klakson sepeda motor, mobil, atau bel sepeda sebanyak tiga kali di mana pun berada tepat pada pukul 17.30 sebagai bentuk solidaritas.

Kekerasan Seksual Yuyun

Yuyun adalah seorang remaja perempuan di Bengkulu yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan 14 ABG alias Anak Baru Gede.

Dari 14 pelaku, 12 di antaranya ditangkap dan dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Curup. Dua di antaranya adalah kakak kelas Yuyun berinisial FE dan SP.

Sepuluh tersangka lainnya adalah DE, TO, DA, SU, BO, FA, ZA, AL, SUU, dan SA. Lima inisial terakhir merupakan tersangka yang berusia 17 tahun.

Kapolsek Padang Ulak Tanding AKP Eka Chandra mengatakan, sesuai pengakuan para tersangka, awalnya DE, FE, AL dan SU berpesta minuman keras jenis tuak yang dibeli di warung Desa Kasie Kasubun.

Dalam kondisi mabuk, mereka pergi ke pinggir jalan dan bertemu 10 tersangka lain. Saat itulah melintas Yuyun yang baru pulang dan masih mengenakan seragam SMP. Mereka memerkosa dan membunuh Yuyun, serta membuang jasadnya ke jurang sedalam 5 meter.