Sukses

5 Pesan Jokowi Untuk Pedagang Pasar di Kebumen

Jokowi meminta agar pasar yang baru dibangun dijaga kebersihannya.

Liputan6.com, Kebumen - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah hari ini. Ia kembali menyosialisasikan program 5 ribu pasar untuk 5 tahun dan revitalisasi pasar rakyat. Ada 3 pasar yang akan didatangi Jokowi hari ini. Salah satunya Pasar Rakyat Giwangretno di Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen.

Selain melihat kondisi pasar, di sana Jokowi juga sempat berdialog dan menyampaikan pesan kepada para pedagang.

Ada lima pesan yang disampaikan Jokowi kepada para pedagang di pasar tersebut. Pesan pertama, Jokowi meminta agar pasar yang baru dibangun dijaga kebersihannya. "Jangan sampai kotor, pasar itu harus bersih," ujar Jokowi, Rabu (4/5/2016).

Pesan kedua, Jokowi menginginkan agar pasar tidak dalam kondisi becek, baik saat musim hujan atau di musim kemarau. Ketiga, Jokowi meminta para pedagang menjaga pasar agar tidak bau.

"Tiap hari bareng-bareng kita harus bersihkan agar pasarnya menjadi pasar yang bersih, tidak kalah dengan mal, tidak kalah dengan supermarket," tutur Jokowi.  

Pesan keempat, Jokowi menginginkan agar para pedagang menata rapih dagangannya. "Biar dilihat oleh pembeli itu enak sehingga tertarik untuk beli," ucap mantan Wali Kota Solo itu.

Terakhir, kepada para pedagang pasar, Jokowi mengaku memberikan hadiah berupa celemek sebagai oleh-oleh agar pedagang memiliki seragam dan terlihat apik saat berdagang.

 "Tapi kalau ada pembeli datang, penjual harus tersenyum. Jangan ada pembeli penjualnya merengut, enggak laku nanti dagangannya," ucap Presiden menyampaikan pesan kelimanya.

Setelah menyampaikan sambutan, Presiden meresmikan pasar tersebut dan berkeliling pasar.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan Pasar Rakyat Giwangretno Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen mengalami perubahan signifikan dimana luas tanah menjadi 4.013 m2 dari semula 3.678 m2.

"Jumlah pedagang saat ini dapat ditempati sebanyak 463 orang, sebelumnya hanya 411 orang; jumlah kios 73 unit, awalnya hanya 66 unit," kata Ari.

Selain itu, kegiatan jual beli dipasar yang sebelumnya hanya berlangsung tiap dua hari dalam seminggu, saat ini bertambah menjadi setiap hari.

"Omset sehari mencapai Rp. 104.175.000 per hari, sebelumnya Rp. 61.650.000 per hari; dan kini telah memiliki fasilitas mushola, kamar mandi, pos kesehatan, tera ulang, sebelumnya tidak memiliki sama sekali fasilitas," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.