Liputan6.com, Bogor - Sekitar 24 unit rumah milik warga di Kampung Sikantor, RT 004/005, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor terancam ambruk karena retak akibat pergerakan tanah.
Pergerakan tanah mulai terjadi pada Jumat (6/5/2016) petang. Saat itu wilayah tersebut sedang diguyur hujan lebat.
Ketua RW 005, Hariyono mencatat, ada 24 unit rumah warga dan satu musala mengalami kerusakan pada bagian dinding dan lantai bangunan akibat fenomena alam tanah bergerak itu.
"Kedalaman retakan pada bagian lantai antara 10 centimeter sampai dengan 15 centimeter," ucap Hariyono di Bogor, Sabtu (7/5/2016).
Baca Juga
Selain rumah dan musala, lanjut Hariyono, tanah di perkampungan tersebut juga mengalami retakan. Panjangnya retakan tanah mencapai 1.200 meter dengan kedalaman antara 2,5 cm hingga 5 cm dan lebar antara 1,5 cm sampai 2,5 cm.
Tak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Namun warga khawatir retakan tanah terus melebar dan menyebabkan rumah warga ambruk hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
"Kini kondisinya sangat membahayakan," ujar dia.
Adanya tanah bergerak tersebut, pihaknya telah melaporkannya kepada aparatur pemerintah setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.