Liputan6.com, Bogor - Polisi masih menyelediki kasus angkot terbakar di ruas Jalan Raya Jonggol-Sukamakmur pada Rabu 4 Mei 2016. Dalam kejadian itu, seorang bocah tewas dan delapan penumpang lainnya mengalami luka kabar.
Kapolsek Jonggol Komisaris Polisi Muis Effendi mengatakan, hingga kini penyidik masih belum memeriksa sopir angkot. Pengemudi angkot nahas itu masih dirawat di RSUD Cileungsi akibat luka bakar.
"Sopir masih dirawat, jadi kami belum bisa menetapkan beliau sebagai tersangka," kata Muis saat dihubungi di Bogor, Sabtu (7/5/2016).
Advertisement
Muis menambahkan, beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Diduga bahwa sopir angkot bernama Yadi (35) melakukan kelalaian.
Â
Baca Juga
Selain mengangkut penumpang, sang sopir juga membawa 10 jeriken. Masing-masing jeriken berisi 20 liter premium.
"Siapa pemilik bensin dan dari SPBU mana didapatkan. Ini yang akan kami mintai keterangan dari sopir," kata dia.
Tak hanya sampai di situ, kepolisian juga akan memeriksa SPBU yang telah melayani penjualan bahan bakar dalam jumlah banyak.
"Sampai bisa beli 10 jeriken masing-masing berisi 20 liter itu kan enggak boleh," kata Muis.
Hasil olah TKP menunjukkan, terbakarnya angkot karena satu dari 10 jeriken berisi premium tumpah. Kondisi itu memicu terjadinya kebakaran mesin angkot bernopol F 1967 MM.
Api yang cepat membesar, membakar para penumpang termasuk sopir angkot. Dari 11 orang, sembilan luka bakar dan dua orang penumpang selamat dari jilatan api.
Akibat kejadian itu, seorang bocah berusia 4,5 tahun meninggal dunia saat dirawat di RS Bina Husada pada Rabu 4 Mei 2016 sekitar pukul 22.30 WIB. Sebelumnya sang bocah ditangani di RSUD Cileungsi.