Sukses

2 Caketum Golkar Tak Bayar Rp 1 M, Ini Reaksi Kandidat Lain

Ade Komaruddin ‎mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan partai yang tetap meloloskan keduanya, dia bahkan merasa senang.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar telah menetapkan delapan bakal calon ketua ‎umum partai berlambang beringin itu. Mereka juga telah mengambil undian nomor urut di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Namun, ada yang menarik jelang pengambilan nomor urut bakal calon. Dua kandidat yakni Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo dinyatakan lolos, meski tak membayar sumbangan Rp 1 miliar.

Padahal telah disepakati, para calon diharuskan memberikan sumbangan Rp 1 miliar demi kelancaran munaslub. Lalu, bagaimana reaksi kandidat lain yang sudah terlanjur mengeluarkan 'mahar' tersebut?

Ade Komaruddin ‎mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan partai yang tetap meloloskan keduanya, meski tak menyumbang uang Rp 1 miliar. Dia justru merasa senang.

"Saya tidak keberatan. Sebaliknya saya senang, mereka tetap jadi calon bersama kami untuk berlomba‎," ujar Ketua DPR itu di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (7/5/2016).

Ade yakin, kebijakan tersebut telah dipertimbangkan masak-masak oleh partainya. Sebagai kader, dirinya tentu akan selalu tunduk dan patuh terhadap setiap keputusan partai.

"Tentu semua telah dipertimbangkan, masa depan partai sesuai peraturan perundang-undangan," tutur pria yang akrab disapa Akom itu.

‎Hal senada juga disampaikan bakal calon lainnya, Setya Novanto saat ditemui di lokasi yang sama. Kandidat yang mendapatkan nomor urut dua itu mengaku tak mempermasalahkan kebijakan panitia munaslub yang meloloskan keduanya.

"Saya sangat berterima kasih bisa bersama-sama. Itulah demokrasi. Siapa pun yang menang, mari kita bersama-sama (membangun), sahabat-sahabat Partai Golkar," ujar dia.


‎Mantan Ketua DPR itu juga menghormati sikap kedua kandidat, yang enggan memberikan sumbangan kepada partai. Dia mengaku tak menyesal, meski telah mengeluarkan uang cukup besar.  Dana tersebut, kata Novanto, telah direlakan untuk mendukung suksesnya munaslub yang bakal digelar di Bali pada pekan depan.

"Ya saya sangat rela, ikhlas, karena ini demi demokrasi Golkar," pungkas Novanto.

Sebanyak enam bakal calon ketua umum Partai Golkar telah dinyatakan lolos verifikasi administrasi pada Jumat 5 Mei 2016. Mereka yakni Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, dan Priyo Budi Santoso.

Mereka sudah melengkapi seluruh persyaratan administrasi, termasuk membayar Rp 1 miliar. Bahkan, Priyo Budi Santoso mengeluarkan uang lebih dari Rp 1 miliar, yakni US$ 100 ribu.

Kemudian, menjelang pengambilan undian ‎nomor urut, panitia munaslub meloloskan Syahrul dan Indra meski tak membayar sumbangan Rp 1 miliar.

Kebijakan tersebut diambil setelah panitia Munaslub Golkar sempat memberikan kesempatan selama sehari untuk membayar sumbangan, namun hal itu tak kunjung dilakukan Syahrul dan Indra.