Sukses

Menko Puan: Siswa Jangan Terpengaruh Bocoran Soal dan Jawaban UN

Puan juga berpesan agar siswa bangga dengan hasil kerja kerasnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berharap, Ujian Nasional (UN) dapat digunakan untuk mengukur integritas semua pihak. Baik siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri.

"Hasil UN yang tinggi harus diperoleh dengan cara jujur, tidak mengorbankan integritas melalui contek mencontek," ujar Puan di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Puan juga berpesan agar siswa bangga dengan hasil kerja kerasnya sendiri. Sehingga, harus melakukan persiapan UN dengan sebaik-baiknya. Serta berharap agar orangtua membimbing putra-putrinya menjaga integritas dan mengutamakan kejujuran.

"Jangan terpengaruh dan percaya dengan iming-iming bocoran soal dan jawaban. Prestasi adalah hasil dari kerja keras. Oleh karena itu jujurlah pada diri sendiri karena prestasi yang diraih adalah penghargaan atas upaya diri sendiri," ujar politikus PDIP itu.


Puan mengatakan, UN merupakan amanah Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang bertujuan mengukur pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada standar kompetensi kelulusan (SKL).

"Pemerintah akan terus berupaya memberikan pelayanan pendidikan sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk menyiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi globalisasi," ucap Puan.

Untuk itu, Puan juga mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama agar pelaksanaan Ujian Nasional 2016 lebih baik dari tahun sebelumnya.

Mulai hari ini, Senin, 9 Mei hingga Kamis, 12 Mei 2016, Ujian Nasional SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) digelar. UN dilaksanakan menggunakan dua model yakni UN dengan soal yang dicetak di kertas, dan UN berbasis komputer. UN diikuti oleh 4.052.068 siswa yang berasal dari 52.630 sekolah di seluruh Indonesia.

Video Terkini