Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meminta para menteri untuk evaluasi diri terkait fluktuasi harga pangan yang kerap terjadi. Para menteri jangan mudah mencap pedagang sebagai mafia ketika harga kebutuhan pokok melonjak terutama harga beras.
"Jangan mudah mencap pedagang mafia karena kesalahan produksi turun yang disalahkan itu distribusi. Beras itu tidak mudah ditimbun karena tidak bisa tahan setahun. Tidak banyak yang punya gudang sebesar Bulog. Ada main harga pasti tapi tidak sejahat yang kita dengar," ujar JK saat memberikan kuliah umum pada HUT ke-49 Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
JK yang pernah menjabat sebagai Kepala Bulog menilai beras tidak mudah ditimbun terlalu lama di gudang. Karena beras merupakan barang besar dan tidak tahan lama.
Baca Juga
Bulog, kata JK, harus memiliki sistem yang baik. Permasalahan logistik di negara kepulauan seperti Indonesia tentu jauh lebih rumit dibanding negara non kepulauan. Sehingga arus distribusi harus benar-benar dijaga.
"Bisa saja di Sulawesi kelebihan tapi di Kalimantan kekurangan. Jadi butuh sistem yang baik. Saya sering bilang, kalau Go-Jek saja bisa mengontrol semua driver, kenapa kita tidak bisa mengontrol ini," pungkas JK.