Liputan6.com, Jakarta - Pria flamboyan bernama Rafly Aditya dibekuk aparat Polda Metro Jaya di Sleman, Yogyakarta pada Selasa pagi 10 Mei 2016. Dia diamankan bukan lantaran tingkah playboy-nya, namun karena menipu perempuan-perempuan yang ia kencani dengan modus mengaku sebagai anggota reserse.
"Dia bilang ke wanita-wanita yang 'diprospeknya' dia polisi. Kadang mengaku dari Krimum (Direktorat Kriminal Umum), kadang Reserse Narkoba," tutur Kanit IV Sub Direktorat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Para korbannya, kata Arsya, berasal dari latar belakang beragam. Dari mantan sales promotion girls (SPG) di salah satu pusat perbelanjaan Jakarta Pusat, hingga ibu rumah tangga yang masih berstatus istri orang. Dalam dua bulan, Rafly dapat memacari 4 perempuan sekaligus.
Baca Juga
Jika ia sedang bersama pacar yang satu, maka ia akan beralasan sedang mengejar penjahat pada kekasihnya yang lain.
"Dalam dua bulan saja bisa pacarin 4 wanita dia. Ada yang SPG di Jakarta sampai keluar dari kerjaan, jual handphone dan pindah ke Yogya karena dijanjiin menikah. Ada juga yang ibu rumah tangga sampai mau dicerai suaminya," ujar Arsya.
Arsya menjelaskan, para korban polisi gadungan playboy itu rata-rata mengaku rugi lahir batin. Pria 27 tahun itu tak hanya menggasak harta benda korban, tetapi juga meniduri mereka. Seperti saat Arsya dan timnya menangkap Rafly kemarin. Ada seorang perempuan yang tengah menemaninya tidur.
"Pas ditangkap kemarin kan juga dia sama wanita. Calon korbannya itu lagi diprospek sama dia. Ya mereka tidur bersama, makanya si perempuan nangis-nangis histeris. Kaget lihat pacarnya ditangkap," terang Arsya.
Mengejar Penjahat
Dari pengakuan Rafly, ia baru sehari menginap di kontrakan kekasihnya itu dengan alasan menumpang istirahat karena kelelahan mengejar penjahat yang kabur ke Yogyakarta.
"Kalau sama perempuan itu dia ngakunya lagi dinas ngejar buronan. Dia juga suka mengarang cerita pengejaran mafia narkoba atau penjahat supaya korbannya kagum."
Penipuan terhadap perempuan ini dilakoni Rafly sejak 2 bulan terakhir, yaitu dengan menyewa kamar kos pria-wanita. Ia lalu memperkenalkan dirinya ke warga kos sebagai polisi yang super sibuk. Setelah tak pulang ke kos berhari-hari, ia akan membawa oleh-oleh cerita heroiknya meringkus penjahat.
"Dia punya senjata api mainan yang diaku-aku sungguhan. Makanya korban termakan omongannya," ucap Arsya.
Para korban merasa ditipu lantaran uang, perhiasan, dan kendaraan roda dua mereka dibawa kabur Rafly usai berkencan. Salah satu korbannya, tambah Arsya, pernah mengaku ditinggal Rafly setelah memberi uang pinjaman sebesar Rp 5 juta. "Uang itu katanya buat biaya dia ngejar penjahat."
Aksi Rafly terungkap usai seorang perempuan mengaku korban penipuan oknum polisi ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
Setelah polisi memeriksa basis data anggota, terungkaplah Rafly merupakan polisi gadungan. Berdasarkan laporan tersebut, Arsya dan anggotanya memburu Rafly hingga tertangkap di Kota Pelajar.
Advertisement