Sukses

Lambaian Balita Korban Kejahatan Seksual di Bogor untuk Sang Ayah

AS tidak pernah menyangka, lambaian putrinya yang tidak sempat dibalas itu merupakan lambaian terakhir.

Liputan6.com, Jakarta AS, ayah balita LN, bocah 2,5 tahun yang jadi korban kejahatan seksual dan pembunuhan di Bogor, menyesal. Dia tidak sempat membalas lambaian tangan putrinya tersebut sebelum berpisah untuk selama-lamanya.

"Kata neneknya, anak saya sempat bilang, ayah dadah...ayah dadah....Karena enggak melihat saya langsung pergi begitu saja," tutur AS, di kediamannya di Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jumat (13/5/2016).

LN yang saat itu mengenakan baju bergambar Marsya and Bear sempat mengadu kepada neneknya. "Enin... kok ayah enggak bales-bales ya," kata Ru, nenek korban, menirukan ucapan cucunya tersebut di tempat sama.


Setelah berada di rumah neneknya itu, LN bermain dan ikut nonton televisi bersama ketiga temannya di rumah Budiansyah, tersangka pembunuhan LN. Kediaman nenek korban dan tersangka berjarak 10 meter.

"Cucu saya sempat saya tinggal sebentar beli cilok (bakso tusuk). Saat saya pulang dia sudah tidak ada, dan kata temannya sedang nonton tivi di rumah Budi," kata Ru.

Namun, saat Ru ke rumah tersangka, LN tiba-tiba menghilang begitu saja. Hanya sandal pink milik cucunya masih tergeletak di teras depan rumah Budiansyah. Dia tidak menyadari bila cucunya tersebut sudah menjadi korban Budiansyah.

Keluarga dan warga sekitar pun mencari korban, hingga akhirnya LN ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa tergeletak di teras belakang rumah.

Saat kejadian, Ru sama sekali tidak menaruh curiga Budiansyah lah pelakunya. "Yang ada dipikiran saya waktu itu cuma perasaan aneh, kok tiba-tiba hilang," kata Ru.

Video Terkini