Liputan6.com, Jakarta Belakangan berbagai daerah di Indonesia dibuat sibuk dengan munculnya logo palu arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Serangkaian razia juga dilakukan aparat kepolisian bersama TNI.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan kemunculan berbagai atribut berbagai paham komunis itu. Bagi JK, paham komunis sudah gagal diterapkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Baca Juga
Jusuf Kalla Terpilih Lagi Jadi Ketua PMI, Dubes Inggris untuk Indonesia Ucapkan Selamat dan Puji Kepemimpinannya
Pemprov Jakarta Siapkan 1.783 Unit Rusun untuk Warga Terdampak Kebakaran di Kemayoran
4 Respons Mulai Sudirman Said hingga Menkum Supratman soal Kisruh Dualisme Kepemimpinan PMI JK Vs Agung Laksono
"Komunisme paham. Dan itu terbukti gagal. Karena itu, di sumber negara yang dulu komunis hampir semua berubah," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Advertisement
Â
Baca Juga
Beberapa negara yang dulu menganut paham komunis, JK menuturkan, adalah Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Eropa Timur. Nyatanya, saat ini negara-negara itu sudah tidak lagi menganut paham itu dalam menjalankan proses bernegara. Hal itu juga terjadi di berbagai partai komunis.
"Apalagi kita. Saya enggak yakin paham itu ada. Bahwa itu mungkin mereka buat isu saja. Saya enggak percaya kondisi hari ini akan ada paham komunis tumbuh di negara apa pun di negara dunia. Jadi saya pikir isu atau gerakan itu hanya untuk cari perhatian saja," ucap JK.
JK juga membantah adanya anggaran khusus untuk mencegah berkembangnya paham komunisme di Indonesia. Semua anggaran harus melalui persetujuan DPR dan tidak ada pagu anggaran khusus untuk memberantas komunisme.
"Semua anggaran harus disetujui DPR. Dan anggaran itu pasti enggak ada dalam konteks pemerintahan. Pasti ujungnya di keamanan, tapi tidak ada khusus untuk komunisme," kata JK.