Sukses

Mal Klender, Saksi Bisu Tragedi Kelam Mei 1998

Dalam proses evakuasi di Plaza Sentral Klender, Jumat, 15 Mei 1998, ada 118 jasad yang ditemukan dalam kondisi hangus.

Liputan6.com, Jakarta - Delapan belas tahun sudah, Tragedi Mei 1998 berlalu. Mungkin bagi sebagian generasi muda, hal itu hanya sebatas dikenang sebagai peralihan Orde Baru ke Reformasi.

Namun berbeda bagi warga Jakarta yang merasakan pahitnya Mei 1998, khususnya di Klender, Jakarta Timur. Sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal dengan nama Yogya Plaza di era itu menjadi saksi bisu kerusuhan yang memakan warga sipil.

Mal itu terbakar hebat pada 14 Mei 1998. Ketika sebagian massa sedang menjarah, sebagian lagi melakukan pembakaran. Ketika api membesar, cukup banyak warga yang terjebak. Puluhan tewas karena melompat dari lantai satu, dua, atau tiga untuk menyelamatkan diri.

Sebagian korban lain pingsan disergap asap dan kemudian tewas terpanggang. Evakuasi di Plaza Sentral Klender, Jumat 15 Mei 1998, dimulai sejak pukul 07.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Ada 118 jasad yang ditemukan hangus.

Sejumlah organisasi masyarakat dan keluarga para korban tragedi Mei 1998 menggelar aksi tabur bunga di halaman Yogya Plaza, atau sekarang bernama Mall Citra Klender.

"Perwakilan dari Komnas Perempuan, Ikatan Keluarga Orang Hilang (Ikohi), para korban tragedi 98, dan Generasi Muda Indonesia Tionghoa (Gema Inti)," ujar panitia acara mengenang tragedi Mei 98, Zaenal Muttakin, di Mall Citra Klender, Sabtu (14/5/2016).

Dia menegaskan, acara tabur bunga sengaja digelar di mal Klender untuk kembali mengingatkan bahwa di lokasi tersebut banyak korban jiwa saat peristiwa kerusuhan terjadi.

Setelah menggelar aksi tabur bunga,tutur Zaenal, para keluarga korban diberangkatkan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon (Cipayung), Jakarta Timur.

"Kita juga akan ke Pondok Ranggon, keluarga korban (kerusuhan Mei) banyak dimakamkan di sana. Di sana kita akan berdoa," kata Zaenal.