Sukses

Bahas Penguatan Kerja Sama, Jokowi Akan Bertemu Presiden Korsel

Keduanya akan membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi yang direalisasikan dalam tujuh nota kesepahaman (MoU).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye pada Senin ini. Keduanya akan membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi yang direalisasikan dalam tujuh nota kesepahaman (MoU).

"Pertemuan bilateral dengan Presiden Park dan tujuh MoU yang akan ditandatangani oleh menteri-menteri. Kemudian akan ada konferensi pers dan malamnya jamuan makan malam kenegaraan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Seoul, Korea Selatan, Minggu (15/5/2016).

Jokowi juga akan menghadiri forum bisnis. Hampir 450 pengusaha akan ikut serta dalam forum itu. Kemudian, mantan Gubernur DKI itu juga akan makan siang bersama perwakilan dari 20 perusahaan besar Korea Selatan.

"20 Perusahaan sektornya macam-macam. Ada yang di garmen, alas kaki, energi, renewable energy, ada di creative industry, dan ada yang di entertainment," tandas Retno.

 

Jokowi memang tertarik dengan industri kreatif Korsel atau lebih dikenal dengan Korean Pop (K-pop). Presiden pun ingin di masa depan juga ada industri kreatif sebesar itu di Indonesia. Untuk mewujudkan itu, Jokowi akan mempelajari seluk beluk K-pop.

"Kita belajar gimana K-pop bisa mendunia. Tentu saja dengan kekuatan kita, bisa saja seni musik tradisi yang diberi brand baik, diferensisasi baik," kata Jokowi di Seoul.

Jokowi menitikberatkan pada pengelolaan manajemen. Menurut dia, industri K-pop bisa berhasil karena manajemen yang dipersiapkan secara matang selama 15 tahun terakhir.

"Manajemen K-pop apa sih? Panggung baik, lighting baik, promosi baik, ticketing baik. Itu disiapkan 15 tahun. Itu saya perintahkan kita belajar di situ," tutur dia.

"Ada kesempatan industri kreatif yang kita akan belajar dan kerja sama. Film, animasi," tambah Jokowi.