Liputan6.com, Gyeonggi - Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di Ajou University, Korea Selatan. Di sana dia menceritakan keberanian warga Jakarta yang tidak takut dengan serangan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, beberapa bulan lalu.
"14 Januari lalu Jakarta diserang teroris, terjadi bom di depan salah sebuah kafe. Serangan itu menewaskan delapan orang, empat warga sipil, dan empat teroris," kata Jokowi, Korea Selatan, Selasa (17/5/2016).
Jokowi mengatakan, setelah kejadian itu, masyarakat tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Keberanian ditunjukkan di media sosial, dengan trending topic #KamiTidakTakut.
"Warga saya, mereka menolak takut. Beberapa jam setelah serangan trending hastag #KamiTidakTakut," kata dia.
Baca Juga
Belum selesai sampai di situ, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan pula efek lain dari serangan terorisme itu. Hal ini bermula dari penanganan cepat para aparat penegak hukum, terutama polisi.
"Malam hari setelah serangan, media sosial pun dipenuhi diskusi bahwa polisi Indonesia yang paling tampan dan paling pintar berbusana," ucap Jokowi.
Di sela-sela Jokowi bercerita tentang polisi, muncul gambar di layar raksasa muka Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti. Foto itu memperlihatkan Krishna yang memakai kacamata hitam sedang menunjuk ke satu arah.