Sukses

WNA Penumpang AirAsia Lolos Pemeriksaan Imigrasi Bali

Kabag Humas Ditjen Imigrasi Heru Santoso mengaku pihaknya tengah menyelidiki alasan WNA yang tak kembali ke terminal internasional tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi kesalahpahaman komunikasi antara sopir bus penumpang AirAsia dengan petugas kontrol penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Sebanyak 47 penumpang penerbangan internasional Singapura-Bali yang seharusnya keluar melalui pintu kedatangan internasional, diantarkan ke terminal kedatangan domestik.

Ketika petugas AirAsia menyadari kesalahpahaman tersebut dan mengarahkan para penumpang kembali ke bus, diketahui dari CCTV, salah satu penumpang yaitu warga Selandia Baru malah keluar bandara.

Kabag Humas Ditjen Imigrasi Heru Santoso mengaku pihaknya tengah menyelidiki alasan WNA yang tak kembali ke terminal internasional tersebut.

"Untuk kasus ini Otoritas Bandara Ngurai Rai sedang berkoordinasi membahas permasalahan (miskomunikasi AirAsia dan perginya warga Selandia Baru) ini," kata Heru melalui pesan singkat, Jakarta, Selasa 17 Mei 2016 malam.

Menurut dia, selain warga Selandia Baru yang hilang, seluruh WNA yang ada dalam rombongan penerbangan asal keberangkatan Bandara Changi itu sudah diperiksa oleh petugas. Namun terjadi perbedaan data jumlah penumpang pada keterangan Heru dengan laporan kronologi kejadian yang dikeluarkan Angkasa Pura 1 ini.

"Semua penumpang dalam bus yang berjumlah 48 orang WNA, sudah melapor ke petugas imigrasi untuk clearance kedatangan," ujar Heru.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi pada Senin 16 Mei 2015 pukul 23.54 WITA. Saat itu, pesawat AirAsia QZ509 rute Singapura-Bali mendarat dengan 155 penumpangnya di Bandara Ngurah Rai. Pada waktu bersamaan, mendarat dua armada Air Asia rute Kuala Lumpur-Bali dan Perth-Bali.

Saat ketiganya mendarat, Air Asia menyiapkan 3 unit bus untuk mengantar penumpang dari landasan menuju terminal kedatangan.