Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi Avanza dan sopir Bus Transjakarta dibawa ke kantor Satwil Lantas Jakarta Utara untuk dimintai keterangan terkait tabrakan antara Kereta Senja Utama Solo dengan Avanza bernopol B 2198 TFO dan Transjakarta B 7258 TGB di perlintasan kereta api di Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan, Jakarta Utara.
Didik Juhendi (37), pengemudi Avanza B 2198 TFO mengatakan, saat peristiwa terjadi sekitar pukul 04.25 WIB, palang pintu kereta tidak tertutup. Bahkan saat itu, sirene tanda peringatan kereta melintas juga tidak berbunyi.
"Saya masih sadar saat melintas. Sirene itu tidak berbunyi dan palang pintu tidak tertutup. Termasuk klakson kereta apinya nggak bunyi," kata Didik di kantor Satwil Lantas Jakarta Utara, Kamis siang (19/5/2016).
Baca Juga
Dia mengaku masih shock. Warga Jalan Rahayu RT 03 RW 01 No.06, Kramajati, Jakarta Timur itu memar pada tulang otot iga, lecet di kaki kiri, dan dengkul kanan.
Didik menegaskan, saat itu sirene pintu perlintasan kereta api benar-benar tidak berbunyi.
Kerasnya hantaman kereta api membuat bagian depan mobilnya rusak parah hingga terpental berputar arah di jalur dari Ancol menuju Senen.
"Hanya hitungan detik itu langsung menghantam mobil saya. Kalau saat itu sirene pintu kereta nyala, saya sudah pasti ngerem," tegas Didik.