Liputan6.com, Jakarta: Terkait pembubaran kamp puluhan aktivis Greenpeace di Semenanjung Kampar, Riau, Bustar Maitar, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, mengatakan, "Sangat mengejutkan bahwa aparat Indonesia memilih untuk menindak Greenpeace dan masyarakat yang sedang mempertahankan hutan, dibanding menindak penjahat hutan yang secara tamak dan ilegal merusak hutan gambut kita yang berharga, mengorbankan masyarakat Indonesia dan iklim."
Maitar menambahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Indonesia hingga 41%. "Kami membantunya mewujudkan komitmen itu jadi kenyataan dengan menunjukkan area prioritas untuk dilindungi," katanya dalam siaran pers yang dikirimkan ke Liputan 6 SCTV.
Polisi membubarkan kamp tersebut, Jumat (13/11), setelah para aktivis Greenpeace menyegel alat berat PT Riau Andalan Pulp and Papers (RAPP) di hutan rawa gambut Semenanjung Kampar, Pelalawan. Dari para aktivis itu, sebelas di antaranya warga asing seperti Brasil, Jerman, Spanyol, Thailand, dan Filipina. [baca: Puluhan Aktivis Greenpeace Jadi Tersangka]
Greenpeace membuka kamp dua minggu lalu untuk menarik perhatian pentingnya peran perusakan hutan hujan dan lahan gambut dalam perubahan iklim menjelang pertemuan penting Iklim PBB di Kopenhagen Desember mendatang. Kamp ini mendapat dukungan luas di antaranya dari bintang film Inglourious Basterds, Melanie Laurent, musisi Iwan Fals, dan Duta Besar AS untuk Indonesia, Cameron Hume.Â
Greenpeace mendesak Presiden SBY untuk menindak perusak hutan, bukan melakukan aksi damai untuk melindungi hutan. Ini kesempatan besar untuk menunjukkan keseriusan Presiden dalam agenda kerja 100 harinya untuk mengakhiri mafia hukum dan menghormati komitmennya untuk mengurangi emisi.(YUS)
Maitar menambahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Indonesia hingga 41%. "Kami membantunya mewujudkan komitmen itu jadi kenyataan dengan menunjukkan area prioritas untuk dilindungi," katanya dalam siaran pers yang dikirimkan ke Liputan 6 SCTV.
Polisi membubarkan kamp tersebut, Jumat (13/11), setelah para aktivis Greenpeace menyegel alat berat PT Riau Andalan Pulp and Papers (RAPP) di hutan rawa gambut Semenanjung Kampar, Pelalawan. Dari para aktivis itu, sebelas di antaranya warga asing seperti Brasil, Jerman, Spanyol, Thailand, dan Filipina. [baca: Puluhan Aktivis Greenpeace Jadi Tersangka]
Greenpeace membuka kamp dua minggu lalu untuk menarik perhatian pentingnya peran perusakan hutan hujan dan lahan gambut dalam perubahan iklim menjelang pertemuan penting Iklim PBB di Kopenhagen Desember mendatang. Kamp ini mendapat dukungan luas di antaranya dari bintang film Inglourious Basterds, Melanie Laurent, musisi Iwan Fals, dan Duta Besar AS untuk Indonesia, Cameron Hume.Â
Greenpeace mendesak Presiden SBY untuk menindak perusak hutan, bukan melakukan aksi damai untuk melindungi hutan. Ini kesempatan besar untuk menunjukkan keseriusan Presiden dalam agenda kerja 100 harinya untuk mengakhiri mafia hukum dan menghormati komitmennya untuk mengurangi emisi.(YUS)