Sukses

Loyal ke Pemerintah Pusat, 8 Tokoh Raih Penghargaan Kemendagri

Delapan penerima penghargaan tersebut menunjukkan loyalitasnya kepada Pemerintah Pusat dengan membangun daerah-daerah otonom.

Liputan6.com, Jakarta - Delapan praktisi bidang politik mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Penghargaan itu diberikan saat upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 di Lapangan Kemendagri, Jakarta Pusat.

Mereka adalah Menteri Otonomi Daerah era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Ryaas Rasyid, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Peneliti Ilmu Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, mantan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia dan mantan Bupati Kutai Timur Isran Noor.

Praktisi lain yang juga menerima penghargaan ini adalah pengamat politik dari Centre for Strategic International Studies (CSIS) J Kristiadi, mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Almarhum Susilo, dan Pelaksana Tugas Gubernur Riau Djohermansyah Djohan.

"Mereka selalu concern di media, seminar, memberi masukan tertulis yang intinya bagaimana membuat otonomi daerah yang maksimal," ujar Mendagri Tjahjo Kumolo di Gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2016).

"Bagaimana otonomi daerah yang mandiri, mengorganisir masyarakat, tingkatkan pendapatan daerah, mempunyai kepribadian menggerakkan potensi sumber daya alam, dan sumber daya manusia," imbuh Tjahjo.

Ia mengatakan, pemekaran di daerah sudah terjadi sejak 1999, di mana sejak tahun itu kedelapan penerima penghargaan tersebut menunjukkan loyalitasnya kepada Pemerintah Pusat dengan membangun daerah-daerah otonom. Mereka pun menyumbangkan ide-idenya yang inovatif untuk meratakan pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Misal di bidang sanitasi, kebutuhan air bersih, lalu di bidang kesehatan, pendidikan, menekan angka ketimpangan sosial," terang Tjahjo Kumolo.

Video Terkini