Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta berlangsung ricuh. Puluhan massa melempari KPK dengan botol air mineral, batu, hingga bambu.
Awalnya, ada gelombang massa yang demo di KPK, pada Jumat (20/5/2016) sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka menuntut KPK menyelesaikan kasus korupsi BLBI hingga kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Demo berjalan tertib.
Tidak lama kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan orang kembali mendatangi KPK. Mereka membawa spanduk dan bendera yang berisi tulisan Luar Batang. Massa meneriakkan KPK supaya menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Tangkap Ahok! Tangkap Ahok!" teriak mereka.
Baca Juga
Massa juga meminta KPK mengusut keterlibatan Ahok dalam kasus tersebut. "Usut kasus Sumber Waras, tangkap orang zalim!"
Sementara itu, polisi telah memakai perlengkapan lengkap menghadapi massa sejak demo pada gelombang pertama. Mereka siap dengan membawa tameng anti huru-hara.
Massa awalnya beraksi di depan gedung KPK dan memblokir jalan dari Menteng ke arah Kuningan. Polisi kemudian membubarkan demo yang sudah mengganggu lalu lintas tersebut. Tidak terima dengan pembubaran tersebut, mereka melempari polisi dengan botol air mineral. Massa lalu bergerak mundur sampai patung 66.
Namun, massa kembali ke KPK. Mereka kemudian melempari polisi dengan botol air mineral, bambu, bendera yang dibawa, dan batu.