Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat terlantar dan menggelandang di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, dua bocah akhirnya kembali ke pangkuan orangtua mereka. Sebelumnya, mereka memilih meninggalkan rumah karena mengaku kerap dipukul oleh ibu mereka.
Suasana haru terasa di Panti Sosial Bina Insan 2 Cipayung, Jakarta Timur. Jam baru menunjukkan sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu (21/5/2016). Seorang pria tampak tergopoh-gopoh memasuki kompleks panti. Kabar menyebutkan dua anaknya yang masih berusia 4 dan 3 tahun berada di panti tersebut.
Kepada pihak panti dia memperkenalkan dirinya bernama Asep (45). Foto dua anaknya dan kartu keluarga dia genggam. Beberapa tokoh masyarakat tempat Asep tinggal turut dalam penjemputan dini hari itu. Tanpa didampingi istri, Asep tidak sabar bertemu dengan kedua buah hatinya tersebut.
"Setelah menunjukkan bukti-bukti dan juga penjelasan dari tokoh RT, RW, saya persilakan mereka menjemput Tika dan Mada, karena itu adalah kewajiban orangtua untuk mengurus kedua anak tersebut," kata Toya Romdani (40), staf PSBI 2 yang menerima Asep subuh tadi.
Baca Juga
Namun, melihat kedua bocah itu masih pulas tertidur, Toya sempat tidak mengizinkan Asep untuk menjemput kedua anaknya itu, Tika (4 tahunan) dan Mada (3 tahunan). Tapi, Asep bersikukuh agar pihak panti memberi keringanan membawa Tika dan Mada pulang.
Melihat raut sendu Asep, Toya tidak kuasa mempertahankan larangan tersebut. Akhirnya dia mempersilakan membawa kedua bocah tersebut pulang.
"Katanya rindu, pas anak-anaknya lihat bapaknya juga langsung pada pelukan nangis," kisah Toya.
Kepada Toya, Asep tidak banyak bercerita mengenai keluarganya. "Dia katanya sudah cerai dengan istrinya, enggak tinggal bareng lagi. Sudah 3 tahun," kata Toya.
Asep yang merupakan warga Pulogadung itu menuturkan bagaimana kedua anaknya tersebut hilang. "Katanya pas pulang kerja anaknya sudah enggak ada, tapi dari kapan dia enggak cerita," ujar Toya.
Advertisement
Merengek Lapar
Tika dan Mada tiba di PSBI 2 setelah sebelumnya dijemput di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara.
"Sekitar jam 12-an malam mereka sampai di panti," kata Toya.
Kedua anak tersebut tidak kuasa menahan lapar. Toya akhirnya berinisiatif untuk membelikan mereka makanan.
"Saya beliin martabak, wafer, abis makan minum, kenyang mereka langsung pada tidur," kata Toya.
Sebelumnya kedua bocah tersebut sempat menggelandang di Jalan Raya Otista. Keduanya mengaku kerap dianiaya oleh orangtua mereka.
"Menurut warga sekitar, anak itu sudah 5 hari berada di daerah Otista. Akhirnya ada warga yang mau menolong untuk membawa anak tersebut ke Yayasan al-Muanah. Kemudian warga melaporkan kepada kami dan kami bawa ke panti untuk sementara," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur Benny Martha di Jakarta, Jumat 20 Mei 2016.
Ketika petugas menanyai asal-usul mereka, keduanya hanya terdiam. Namun saat ditanyai keinginan mereka untuk pulang, sang kakak menjawab tidak mau.
"Mereka tidak mau pulang karena ibu mereka jahat, dada dan pundak mereka sering dipukul," beber Benny.
Advertisement