Liputan6.com, Jakarta - SR ibunda NR, korban kejahatan seksual oleh lima orang tetangganya itu terus menangis. Dia sesenggukan menahan getir ketika menceritakan peristiwa yang menimpa putrinya kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
NR adalah korban kejahatan seksual oleh dua penjahat berusia 40 tahun dan 21 tahun. Sementara tiga pelaku lainnya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Khofifah tak kuasa menahan air matanya ketika mendengar cerita SR. Khofifah pun menawari NR untuk melanjutkan sekolah di salah satu pesantren asuhannya di Malang, Jawa Timur.
Advertisement
"Kamu mau sekolah lagi nggak?" tanya Khofifah pada NR saat mendatangi tempat tinggalnya di Dusun Jangan Asem, Desa Trompo Asri, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Minggu (22/5/2016).
Namun, remaja berusia 14 tahun itu menggeleng. Dia tak mau sekolah lagi. Jawaban itu membuat ibundanya dan Khofifah kecewa. Namun dia terus dibujuk agar mau bersekolah lagi.
Tak hanya NR, Mensos juga berencana menyekolahkan adik NR berinisial F. Dia masih diduduk di taman kanak-kanak saat ini.
Â
Baca Juga
Untuk membujuk NR agar mau dibawa ke pesantren, Khofifah juga mengajak ibunda NR yang saat ini bekerja sebagai buruh cuci untuk ikut ke pesantren. Di sana, SR dapat membantu memasak.
"Nanti kamu sama ibu di sana. Jadi mau yah sekolah lagi," tanya Khofifah.
Mendengar tawaran itu, ibunda NR kembali menangis. Dia tak henti-hentinya berterimakasih kepada Khofifah. Khofifah juga meminta dinas kesehatan untuk membawa NR ke rumah sakit agar kehamilannya diperiksa.
Mensos juga memberikan bantuan sembako dan uang sebesar Rp 2,5 juta. Tak hanya itu, Khofifah juga memberikan mukena, sarung dan sajadah bagi NR dan keluarganya.
"Kamu mulai sekarang rajin zikir yah, supaya anak dalam kandungan kamu tenang," kata Khofifah pada NR.
Â