Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku kesulitan menelusuri beredarnya video propanda pendukung kelompok ISIS yang melibatkan anak-anak. Video tersebut menjadi viral dan meresahkan warga.
"Ya susah. Kita kan enggak bisa masuk ke sana," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Menurut dia, keterlibatan anak-anak asal Indonesia dalam video tersebut belum bisa dipastikan. Badrodin menduga anak-anak dalam video tersebut berasal dari banyak negara yang dikumpulkan di Suriah.
"Kita enggak bisa menjelaskan bahwa itu anak Indonesia 100 persen. Karena bisa saja anak-anak gabungan dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan negara lain di Asia. Biasanya yang serumpun dijadikan satu di sana (Suriah)," ucap Badrodin.
Baca Juga
Sebelumnya, kelompok teroris ISIS lagi-lagi memunculkan video kegiatan mereka ke dunia maya. Pada video berjudul 'The Generation of the Epic Battle', ISIS menampilkan sekitar 20 anak ikut pelatihan perang.
Polri pun menyayangkan beredarnya video ini di Indonesia.
Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan propaganda yang dimunculkan ISIS. Ia pun meminta masyarakat untuk berpikir jerini dan tidak terjebak.
"Kami sangat menyesalkan ada pelibatan anak-anak dalam tayangan-tayangan itu. Oleh karena tindak pantas dan tidak patut dicontoh bagi generasi muda Indonesia," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu 18 Mei 2016.
Menurut mantan Kapolda Banten itu, pihaknya memerlukan kerja sama dengan seluruh masyarakat untuk mencegah kegiatan-kegiatan semacam itu terjadi. Untuk itu, ia pun meminta masyarakat untuk menolak kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan hukum di Indonesia.