Sukses

BNPB: 3 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Subang

BPBD Jabar sedang mempersiapkan logistik tambahan bagi para korban dan satgas.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan berintensitas tinggi menyebabkan banjir bandang di Kampung Sukamukti RT 01 RW 01, Desa Sukakertu, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Minggu 22 Mei malam.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan deras menyebabkan longsor di tiga titik yang menimbun dan menghalangi arus sungai, sehingga debit sungai meluap.

"Banjir bandang menerjang permukiman yang ada, sehingga tiga orang meninggal dunia, satu orang hilang, dan lima orang luka berat. Banjir bandang juga menyebabkan satu rumah hancur dan 16 rumah rusak berat," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/5/2016).

Sutopo menjelaskan, tiga korban meninggal yakni Parmi, Mae, dan seorang bayi tujuh bulan, Nabila. Sedangkan korban luka yakni Anen, Makmur, Musa, Raja dan Rizal.

"Sedangkan satu orang korban yang belum ditemukan adalah Angga (4 tahun)," sambung dia.


Pemerintah Kabupaten Subang dibantu TNI, Polri, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat mengevakuasi korban selamat ke rumah saudara terdekat, dan korban luka dibawa ke puskesmas terdekat.

BPBD Provinsi Jawa Barat sedang mempersiapkan logistik tambahan bagi para korban dan satgas, untuk dikirimkan ke lokasi.

"Tim Reaksi Cepat BNPB berada di lokasi memberikan pendampingan Pemda Subang dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Subang hingga saat ini belum membentuk BPBD," kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, saat ini BNPB masih melakukan pencarian korban hilang. Sedangkan korban meninggal sudah dimakamkan. Pihaknya juga memberikan bantuan sementara kepada para korban banjir bandang.