Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra saat ini menunggu keputusan dari PDIP, apakah dia akan diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta atau tidak. Menurut dia, keputusan yang dilakukan partai cenderung lambat karena prosesnya panjang.
"Sampai saat ini, partai-partai belum umumkan sikapnya seperti apa. Kalau di Gerindra Juli akan datang baru diumumkan. Prosesnya memang agak lambat di partai itu," kata Yusril kepada Liputan6.com, di kantornya, Jakarta, Senin 23 Mei 2016.
Yusril maklum dengan situasi saat ini. Sebab, partai politik baru akan mendaftar calon gubernur pada September mendatang. Partai masih memiliki waktu sekitar 3 bulan untuk menentukan sikap.
Untuk PDIP, siapa calon yang dipilih akan ditentukan oleh Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Yusrilpun dalam waktu dekat akan bertemu dengan putri Presiden Sukarno itu.
"Dengan Bu Mega, nanti saya ketemu beliau. Saya akan bertemu secara personal, Rabu ini (25 Mei 2016)," kata Ketua Umum Partai Bulan dan Bintang (PBB) itu.
Baca Juga
Yusril enggan membagi hal-hal apa saja yang akan dibahas dengan Megawati. Sebelumnya, ia lebih dulu bertemu dengan tim yang dipilih oleh Ketua Umum PDIP itu, untuk berdiskusi tentang masalah DKI Jakarta.
Ujian kepatutan dan kelayakan yang digelar PDIP telah diikuti oleh Yusril pada 11 Mei lalu. Menurut dia, proses tersebut berlangsung selama dua jam.
Ada satu momen yang diceritakan Yusril. "Mereka sempat bertanya, seandainya saya diajukan sebagai wakil gubernur dari PDIP, bagaimana sikap saya? Saya jawab, saya tidak mau jadi wakil dan tidak setuju. Saya hanya mau maju sebagai gubernur saja," kata Yusril.
"Saya balik tanya, kalau saya jadi wakil, siapa yang diajukan jadi gubernur oleh PDIP? Bagi saya sih, mereka juga tidak bisa menjawab," kata dia.