Sukses

Polisi se-ASEAN Bertemu, Fokus Bahas 11 Isu Transnasional

Badrodin mengatakan, kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN bisa dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan lintas negara.

Liputan6.com, Jakarta - Polri kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC). Pertemuan lembaga penegak hukum di kawasan ASEAN ini digelar setiap tahunnya dengan membahas isu-isu tentang penangan kejahatan antarnegara.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang membuka langsung pertemuan ini mengatakan, ada 11 pokok pembahasan yang menjadi fokus dalam pertemuan ini. Di antaranya adalah counter terorism, cyber crime, trafficking in person, illicit drugs trafficking, money laundering, arms smuggling, sea piracy, international economic crime, wildlife and timber trafficking, people smuggling, dan illegal fishing.

"Itu beberapa kasus yang jadi bahasan kita," kata Badrodin di tempat acara, Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Badrodin mengatakan, dalam pertemuan SOMTC ini, para delegasi yang hadir juga membahas tentang isu perbatasan dan perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam perkembangan MEA ini, kerap kali dimanfaatkan pelaku kejahatan. Untuk itu, pencegahan aksi kejahatan ini perlu dilakukan.

"Tentu kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN bisa dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan lintas negara. Karena itu juga jadi fokus pembahasan," sambung Badrodin.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini menambahkan, pertemuan ini juga dimaksudkan menjaga hubungan kerja sama antar-aparat penegak hukum khususnya di wilayah ASEAN. Sehingga nantinya dapat menciptakan kondisi aman di wilayah perbatasan.

"Kemudian dimaksudkan juga merespons setiap perkembangan baik di tingkat regional maupun internasional, yang dapat menjadi ancaman stabilitas keamanan kawasan Asia," ucap dia.

Badrodin mengatakan, hasil dari pertemuan ini akan disampaikan dalam forum ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) mendatang.

"Kemudian diharapkan juga dalam pertemuan ini ada langkah strategis yang perlu dipersiapkan stakeholder dalam penanggulangan kejahatan transinternasional di negara anggota ASEAN. Sehingga kita harapkan dengan kekuatan Indonesia, bisa mampu mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dalam penanggulangan kejahatan transinternasional," kata Badrodin.

Delegasi dari negara di luar ASEAN juga turut hadir dalam pertemuan ini. Di antaranya adalah Rusia, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Amerika Serikat, India, Selandia Baru, Kanada, sejumlah negara Uni Eropa dan perwakilan dari Nation Office on Drag and Crime (UNDC).

"Mereka juga adalah mitra dialog kami," demikian Badrodin Haiti.