Liputan6.com, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) akan menganugerahkan gelar doktor Honoris Causa Bidang Politik dan Pemerintahan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Penganugerahan gelar untuk Presiden ke-5 RI itu rencananya akan dilakukan di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu besok.
Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad menyatakan, Megawati banyak memberi kontribusi berharga bagi akademik karena memiliki aspek orisinalitas.
Advertisement
"Pola pemikiran, kepemimpinan, serta konsistensi Megawati dalam ilmu politik serta pemerintahan, juga memberi inspirasi bagi generasi bangsa berikutnya," ujar Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad, saat jumpa pers seperti dikutip dari situs resmi unpad.ac.id, Selasa 24 Mei 2016.
Megawati tercatat sebagai mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Unpad pada 1965 hingga 1967. Ketika itu, kampusnya berada di Jalan Maulana Yusuf Bandung. Namun karena situasi politik nasional ketika itu, Megawati tidak bisa melanjutkan studi dan kembali ke Jakarta.
Baca Juga
Dalam karier politiknya, Megawati memimpin PDI Perjuangan hingga saat ini, menjadi Wakil Presiden RI (1999-2001), dan menjadi Presiden RI ke-5 periode 2001-2004.
Obsatar Sinaga, Ketua Tim Promotor yang merupakan Guru Besar FISIP Unpad menyatakan, timnya menemukan sejumlah pemikiran dan kebijakan Megawati yang memberi nuansa kuat terhadap ilmu politik dan secara nyata memberi pengaruh kuat dalam pemerintahan.
"Kami meyakini sepenuhnya, secara akademik, Ibu Megawati layak diberikan gelar Doktor Honoris Causa,” kata Obsatar.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Unpad atas anugerah gelar ini.
"Ini bukan sekadar sebuah gelar kehormatan, ini adalah pertemuan dunia praksis dengan dunia akademis. Model kepemimpinan yang Ibu Mega tampilkan selama ini memperoleh penghargaan yang sepantasnya dari dunia akademik yang terhormat, dari Universitas Padjadjaran, tempat Ibu dulu juga mulai menimba ilmu,” ujar Andreas Pareira.